Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jurnalis AS Ditembak Mati Tentara Rusia, Hendak Meliput Pengungsi Ukraina

Kompas.com - 14/03/2022, 10:15 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KYIV, KOMPAS.com – Seorang jurnalis AS ditembak mati oleh pasukan Rusia di Irpin, Ukraina, pada Minggu (13/3/20220).

Kematian jurnalis bernama Brent Renaud (50) menjadikannya awak pers asing pertama yang tewas karena melaporkan perang.

Dilansir Independent, Renaud berada di mobil bersama jurnalis lain ketika tentara menembaki kendaraan tersebut. Dia ditembak di leher dan tewas seketika.

Baca juga: Serang Pangkalan Militer Ukraina dengan Rudal, Rusia Klaim Tewaskan 180 Tentara Bayaran

Rekan Renaud, Juan Arredondo, seorang fotografer, mengalami luka-luka dan mendapat perawatan medis di rumah sakit.

Arredondo mengatakan, mereka awalnya hendak meliput para pengungsi yang melarikan diri dari pertempuran.

“Kami melewati pos pemeriksaan dan mereka mulai menembaki kami. Jadi pengemudi berbalik dan mereka terus menembak,” kata Assedondo.

Baca juga: Ukraina Mulai Gunakan Teknologi Pengenal Wajah dari Clearview dalam Perang Lawan Rusia

Ketika ditanya apa yang terjadi pada temannya, Arredondo menjawab, “Saya tidak tahu. Saya melihat dia tertembak di leher. Dan kami terpisah.”

Jane Ferguson, seorang reporter untuk PBS NewsHour, mengutip polisi Ukraina yang mengatakan, "Beri tahu Amerika, beri tahu dunia, apa yang mereka lakukan pada seorang jurnalis."

Korban ketiga, seorang warga Ukraina yang berada di mobil yang sama dengan Renaud, juga terluka.

Jake Sullivan, penasihat keamanan nasional AS, mengatakan insiden itu adalah peristiwa yang mengejutkan dan mengerikan yang menunjukkan kebrutalan Vladimir Putin dan pasukannya.

Baca juga: China Tanggapi Laporan Media soal Rusia Minta Peralatan Militer Beijing

“Dan itulah mengapa kami bekerja sangat keras untuk memberikan konsekuensi berat padanya, dan mencoba membantu Ukraina dengan segala bentuk bantuan militer yang dapat kami kumpulkan, untuk dapat melawan serangan gencar pasukan Rusia ini,” kata Sullivan kepada CNN.

Renaud telah bekerja untuk NBC, HBO, dan The New York Times.

Laporan awal menyebutkan, Renaud sedang bertugas untuk The New York Times setelah kartu identitas ditemukan di jasadnya.

Surat kabar itu mengklarifikasi bahwa Renaud tidak bekerja untuk perusahaan pada saat kematiannya.

Baca juga: AS Peringatkan China Agar Tak Bantu Rusia, Ancam Konsekuensi Serius

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskorsing... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskorsing... 

Global
ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

Global
[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

Global
Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Global
Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Global
Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Global
Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Global
Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

Global
Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Internasional
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com