KYIV, KOMPAS.com – Seorang jurnalis AS ditembak mati oleh pasukan Rusia di Irpin, Ukraina, pada Minggu (13/3/20220).
Kematian jurnalis bernama Brent Renaud (50) menjadikannya awak pers asing pertama yang tewas karena melaporkan perang.
Dilansir Independent, Renaud berada di mobil bersama jurnalis lain ketika tentara menembaki kendaraan tersebut. Dia ditembak di leher dan tewas seketika.
Baca juga: Serang Pangkalan Militer Ukraina dengan Rudal, Rusia Klaim Tewaskan 180 Tentara Bayaran
Rekan Renaud, Juan Arredondo, seorang fotografer, mengalami luka-luka dan mendapat perawatan medis di rumah sakit.
Arredondo mengatakan, mereka awalnya hendak meliput para pengungsi yang melarikan diri dari pertempuran.
“Kami melewati pos pemeriksaan dan mereka mulai menembaki kami. Jadi pengemudi berbalik dan mereka terus menembak,” kata Assedondo.
Baca juga: Ukraina Mulai Gunakan Teknologi Pengenal Wajah dari Clearview dalam Perang Lawan Rusia
Ketika ditanya apa yang terjadi pada temannya, Arredondo menjawab, “Saya tidak tahu. Saya melihat dia tertembak di leher. Dan kami terpisah.”
Jane Ferguson, seorang reporter untuk PBS NewsHour, mengutip polisi Ukraina yang mengatakan, "Beri tahu Amerika, beri tahu dunia, apa yang mereka lakukan pada seorang jurnalis."
Korban ketiga, seorang warga Ukraina yang berada di mobil yang sama dengan Renaud, juga terluka.
Jake Sullivan, penasihat keamanan nasional AS, mengatakan insiden itu adalah peristiwa yang mengejutkan dan mengerikan yang menunjukkan kebrutalan Vladimir Putin dan pasukannya.
Baca juga: China Tanggapi Laporan Media soal Rusia Minta Peralatan Militer Beijing
“Dan itulah mengapa kami bekerja sangat keras untuk memberikan konsekuensi berat padanya, dan mencoba membantu Ukraina dengan segala bentuk bantuan militer yang dapat kami kumpulkan, untuk dapat melawan serangan gencar pasukan Rusia ini,” kata Sullivan kepada CNN.
Renaud telah bekerja untuk NBC, HBO, dan The New York Times.
Laporan awal menyebutkan, Renaud sedang bertugas untuk The New York Times setelah kartu identitas ditemukan di jasadnya.
Surat kabar itu mengklarifikasi bahwa Renaud tidak bekerja untuk perusahaan pada saat kematiannya.
Baca juga: AS Peringatkan China Agar Tak Bantu Rusia, Ancam Konsekuensi Serius
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.