Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yerusalem Siaga Tinggi Jelang Pawai Bendera Israel

Kompas.com - 29/05/2022, 10:29 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AFP

Kebijakan yang diperhitungkan

Perdana Menteri Israel Naftali Bennett tetap mengonfirmasi pawai itu akan "berlangsung sesuai dengan rute yang direncanakan, seperti yang telah terjadi selama beberapa dekade".

Pawai tersebut digambarkan oleh harian terkemuka Israel Yediot Aharonot sebagai "ujian pribadi" bagi Bennett, menandai perbandingan strategi dengan pendahulunya Benjamin Netanyahu.

Menurut harian itu, sebelumnya Netanyahu memilih "kebijakan pendudukan yang bising", yang berakhir dengan Hamas menembakkan roket ke Israel. Tapi Bennett mengadopsi "kebijakan yang tenang dan diperhitungkan".

Menurut analis keamanan Shlomo Mofaz, Bennett bertaruh pada kemungkinan bahwa "Hamas tidak tertarik pada perang lain".

"Kebijakan utama Hamas hari ini adalah untuk mendorong orang-orang di dalam Israel (untuk menyerang), sementara mereka terus membangun kembali Jalur Gaza," tambah mantan perwira intelijen itu.

Tapi ada faktor lain yang berperan, yakni Iran (musuh bebuyutan negara Yahudi itu) dan pendukung faksi bersenjata di Gaza.

Baca juga: Di Mana Persoalannya, Nuklir Iran atau Nuklir Israel?

Menurut New York Times, Israel telah memberi tahu Amerika Serikat bahwa mereka bertanggung jawab atas serangan di mana kolonel Pengawal Revolusi Iran Sayyad Khodai ditembak mati di Teheran pekan lalu.

Akibatnya, kata Mofaz, Iran dapat "mendorong" faksi bersenjata Palestina untuk meluncurkan roket ke Israel.

Utusan PBB untuk perdamaian Timur Tengah, Tor Wennesland, pada Jumat (27/5/2022) mengimbau "semua pihak untuk menahan diri secara maksimal ... untuk menghindari konflik kekerasan lain yang hanya akan merenggut lebih banyak nyawa".

"Pesan dari masyarakat internasional jelas, untuk menghindari eskalasi seperti itu," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com