Mubalig Yusuf Estes ditolak masuk Singapura ketika tiba di Bandara Internasional Changi pada 24 November 2017.
Estes bersama istrinya, Khadijah, terbang dari Kuala Lumpur. Dia dijadwalkan ikut berwisata dengan rombongan besar berjumlah 1.000 orang yang sedang menjalani wisata spiritual.
Rombongan wisatawan itu juga mengunjungi Aceh selama lima hari empat malam sebelum bertolak kembali ke Singapura.
Kemendagri Singapura setelah berkonsultasi dengan Majelis Ulama Singapura melarang masuk Estes karena sejumlah pernyataannya yang bertentangan dengan nilai-nilai Singapura yang multiras dan multi-agama.
Baca juga: UAS Tak Diizinkan Masuk Singapura, Begini Tanggapan Dubes RI dan Kronologinya
Misalnya pada 2012, mubalig berusia 78 tahun itu menyebut warga Muslim tidak seharusnya merayakan dan mengucapkan selamat buat acara keagamaan agama lain semisal Natal untuk umat Kristen dan Hanukkah bagi warga Yahudi.
Estes yang berganti agama dari Kristen ke Islam pada 1991 juga mengatakan, Alkitab tidak dapat menjadi referensi karena memiliki banyak kontradiksi dan sejumlah pandangan yang tidak toleran terhadap umat Muslim.
MHA menyampaikan, ajaran Estes berpotensi menimbulkan intoleransi dan mengancam keharmonisan umat beragama di Singapura.
Singapura, lanjut MHA, tidak akan menoleransi penceramah yang menjelek-jelekan agama serta mengadu domba agama yang satu dengan lainnya.
Estes yang berasal dari negara bagian Texas ini pernah masuk daftar 500 umat Muslim paling terkemuka di dunia pada 2010.
Baca juga: KBRI Tegaskan UAS Tak Dideportasi, tetapi Belum Masuk ke Singapura
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.