KYIV, KOMPAS.com – Pemerintah Ukraina tidak akan menyetujui kesepakatan gencatan senjata dengan Rusia bila harus merelakan wilayahnya dikuasai Moskwa.
Hal itu disampaikan Penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Mykhaylo Podolyak, sebagai tanda bahwa Kyiv mempertegas posisinya, sebagaimana dilansir BBC, Minggu (22/5/2022).
Podolyak mengatakan, Kyiv tidak akan mengikuti seruan Barat untuk gencatan senjata di mana pasukan Rusia tetap berada di wilayah yang mereka tempati di selatan dan timur Ukraina.
Dia mengatakan, kesepakatan tersebut hanya akan membuat Moskwa memulai serangan yang lebih besar dan lebih berdarah dalam jangka panjang.
Komentarnya muncul saat Rusia melanjutkan upayanya untuk mengepung pasukan Ukraina yang mempertahankan Kota Severodonetsk di wilayah timur Ukraina.
Sebelumnya, Zelensky pada Sabtu (21/5/2022) memperingatkan bahwa hanya terobosan diplomatik yang dapat mengakhiri perang dengan Rusia, bukan kemenangan militer langsung.
Baca juga: Perkuat Perang di Ukraina, Rusia Akan Izinkan Warga Lebih dari 40 Tahun Daftar Militer
Hal ini disampaikan Zelensky menanggapi sikap Moskwa yang memotong pasokan gas ke Finlandia.
“Ada hal-hal yang hanya dapat dicapai di meja perundingan,” kata Zelensky, tepat ketika Rusia mengeklaim rudal jarak jauhnya menghancurkan pengiriman senjata Barat yang ditujukan untuk pasukan Ukraina.
Zelensky mengatakan kepada televisi Ukraina bahwa perang akan berakhir melalui jalan diplomasi, sebagaimana dilansir The Times of Israel.
Baca juga: Komandan Ukraina Perintahkan Tentara di Pabrik Baja Azovstal Berhenti Bertempur
"Konflik akan berdarah, akan ada pertempuran, tetapi hanya akan secara definitif berakhir melalui diplomasi," ujar Zelensky.
Dia juga menegaskan bahwa hal itu akan menjanjikan hasil yang adil untuk Ukraina.
“Diskusi antara Ukraina dan Rusia pasti akan berlangsung. Dalam format apa saya tidak tahu. (Bisa) dengan perantara, tanpa mereka, dalam kelompok yang lebih luas, (atau) di tingkat presiden,” katanya.
Baca juga: Setelah Tertunda, Senat AS Akhirnya Setujui Paket Bantuan Baru Rp586 Triliun untuk Ukraina
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.