MANILA, KOMPAS.com - Presiden terpilih Filipina Ferdinand 'Bongbong' Marcos Jr mengatakan, hubungan negaranya dengan China akan berkembang dan semakin lancar, menunjukkan bahwa dia akan meneruskan kebijakan pendahulunya Rodrigo Duterte.
Marcos Jryang lebih dikenal dengan nama panggilan Bongbong, untuk membedakan dengan ayahnya yang bernama sama, pekan lalu memenangkan pemilihan presiden Filipina dengan suara mayoritas.
Bongbong mengatakan, dia sudah mengadakan pembicaraan dengan Presiden China Xi Jinping pada Rabu (18/5/2022) di mana mereka terlibat dalam pembicaraan penting, menyebut pemimpin China mendukung upaya Filipina untuk menjalankan 'kebijakan politik luar negeri yang independen.
Baca juga: Kenapa Anak Diktator Bisa Jadi Presiden Filipina, Begini Taktik Ferdinand Marcos Jr
Kedua pemimpin juga sepakat untuk mengadakan pembicaraan lanjutan dalam waktu dekat.
Bongbong yang sekarang berusia 64 mengatakan bahwa Xi juga mengakui peran ayahnya ketika menjadi Presiden Filipina berjasa membuka hubungan diplomatik kedua negara.
"Langkah ke depan adalah mengembangkan bukan saja hubungan diplomatik, perdagangan, tapi juga budaya, bahkan pendidikan, pengetahuan, dan kesehatan," katanya dalam sebuah pernyataan.
"Saya menyampaikan kepadanya (Presiden Xi Jinping), kita tidak bisa membiarkan konflik atau kesulitan yang kita hadapi sekarang menjadi konflik bersejarah."
Baca juga: Kemenangan Marcos Jr dan Pengaruh Disinformasi di Medsos
Bongbong dikabarkan berada di Melbourne (Australia) pekan ini untuk membantu anak bungsunya yang mulai kuliah di University of Melbourne.
Sejumlah warga asal Filipina di Australia pada Selasa (17/5/2022) melakukan aksi protes di luar gedung tempat Bongbong diperkirakan sedang menginap.
Seorang juru bicara mengatakan presiden terpilh akan kembali ke Manila pada Kamis (19/5/2022).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.