Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilu Lebanon: Hezbollah Gagal Kuasai Parlemen, Dukungan ke Kelompok Reformis Melonjak

Kompas.com - 17/05/2022, 23:00 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AFP

Gerakan itu kehilangan momentum ketika kartel penguasa Lebanon, yang terdiri dari baron politik sektarian, menunggu waktu mereka, sementara salah satu kemerosotan ekonomi paling tajam di negara itu meredam ketidakpuasan rakyat.

Pemilihan parlemen Lebanon adalah ujian besar pertama bagi mereka yang berada di kamp protes yang memilih untuk memasuki medan politik.

Hizbullah dan sekutunya Amal mempertahankan 27 kursi parlemen yang disediakan untuk anggota parlemen Syiah, tetapi sekutu lainnya kehilangan tempat.

Gerakan Patriotik Bebas Presiden Lebanon Michel Aoun, yang telah beraliansi dengan blok Syiah sejak 2006, kehilangan beberapa kursi.

Tantangan krisis kedepan

Isu utama yang mempolarisasi parlemen adalah hak Hizbullah untuk memiliki persenjataan, yang sering digambarkan setara atau lebih baik daripada milik negara.

Beberapa melihatnya sebagai hak historis dan pertahanan terbaik untuk negara Mediterania kecil ini, sementara yang lain menganggap senjata Hizbullah sebagai akar dari semua penyakit Lebanon.

Baca juga: Terjebak di Hutan yang Kejam, Migran Lebanon Menyesal Menyeberang ke Eropa Lewat Belarus

Sami Nader, seorang analis di Levant Institute for Strategic Affairs, mengatakan bahwa Hizbullah telah menderita kerugian simbolis. Tetapi dia skeptis bahwa pemilu dapat menghasilkan perubahan radikal.

"Hizbullah dan poros Iran mendapat pukulan, tetapi apakah ini akan membuka jalan perubahan di Lebanon? Saya ragu," katanya kepada AFP.

Pembentukan pemerintahan, pemilihan ketua parlemen dan pemilihan presiden semuanya bisa sangat kontroversial dan berujung pada krisis politik yang berlarut-larut.

Lebanon berbagi kekuasaan di antara komunitas agamanya, dan politik sering diperlakukan sebagai bisnis keluarga. Berdasarkan konvensi, presiden adalah seorang Kristen Maronit, perdana menteri seorang Muslim Sunni, dan ketua parlemen seorang Syiah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Global
AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Global
Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Global
Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Global
Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Global
Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Global
Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com