BEIRUT, KOMPAS.com - Sayyed Hassan Nasrallah, pemimpin gerakan Hezbollah Lebanon mengatakan kapal pertama yang akan membawa bahan bakar minyak Iran untuk membantu Lebanon melalui krisis keuangan telah berlabuh di Suriah.
Nasrallah mengumumkan pada Agustus bahwa ia telah mengatur pembelian bahan bakar minyak dari Iran untuk mengurangi kekurangan pasokan, seperti yang dilansir dari Al Jazeera pada Senin (13/9/2021).
Sayyed Hassan Nasrallah adalah pendukung utama Hezbollah, tetapi tunduk pada sanksi ekonomi AS.
Baca juga: Orang Terkaya di Lebanon Ditunjuk Jadi Perdana Menteri Baru Saat Negara Dilanda Krisis Parah
Nasrallah berterima kasih kepada Suriah karena mau menerima kiriman bahan bakar minyak pada Minggu (12/9/2021), dan memfasilitasi transfer bahan bakar minyak tersebut.
Ia juga mengatakan bahan bakar minyak Iran akan mencapai Lebanon pada Kamis (16/9/2021).
"Kami diberitahu bahwa kedatangan kapal di sini (di Lebanon) akan membahayakan negara, dan kami tidak ingin membahayakan negara, jadi kami memilih opsi lain," kata Nasrallah dalam pidato yang disiarkan televisi pada Senin (13/9/2021).
Nasrallah pada Senin (13/9/2021) mengatakan kapal kedua yang mengirim bahan bakar minyak akan tiba di pelabuhan Suriah Baniyas dalam beberapa hari kemudian.
Kapal ketiga dan keempat, masing-masing membawa bensin dan bahan bakar minyak, juga akan tiba.
Baca juga: Antre Berjam-jam demi Bahan Bakar, Warga Lebanon Ramai-ramai Shalat di Pom Bensin
“Kami bisa mendapatkan seluruh armada kapal...tetapi kami tidak melakukannya karena kami tidak ingin memperburuk siapa pun,” katanya.
Nasrallah mengatakan pemerintah Suriah telah memobilisasi puluhan truk tanker untuk mengangkut solar ke kota Baalbek di Lebanon timur pada Kamis (16/9/2021).
Suriah juga di bawah sanksi AS, sebagian besar mengandalkan pasokan bahan bakar minyak dari sekutu kuatnya, Iran.
Dia mengatakan pengiriman bahan bakar minyak Iran pertama dihargai dalam pounds Lebanon, dan akan disalurkan ke rumah sakit, panti asuhan, dan panti jompo.
Lalu, Hezbollah akan memasok pompa bensin di seluruh negeri.
"Tujuan kami bukan perdagangan atau keuntungan," katanya. “Tujuan kami adalah untuk meringankan penderitaan rakyat.”
“Kami tidak bersaing (dengan negara), tetapi kami ingin menambah aliran bahan bakar ke pasar,” tambahnya.
Baca juga: Tangki Bahan Bakar Ilegal Meledak di Lebanon, 28 Tewas 79 Luka-luka