Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diboikot Negara Barat, Ekspor Minyak Rusia ke India Melonjak, Naik Jadi Pemasok Terbesar Keempat

Kompas.com - 17/05/2022, 19:31 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Reuters

NEW DELHI, KOMPAS.com - Rusia menjadi pemasok minyak terbesar keempat ke India pada April, dengan volume yang diyakini akan terus meningkat dalam beberapa bulan mendatang.

Harga minyak Rusia yang rendah disinyalir menjadi pemicu lonjakan permintaan dari konsumen dan importir minyak nomor tiga di dunia ini, menurut data pelacakan kapal tanker sebagaimana Reuters pada Selasa (17/5/2022).

Baca juga: Jepang Akui Tak Sanggup jika Langsung Embargo Minyak Rusia

Pangsa Rusia dalam pembelian minyak India naik 6 persen, mencapai rekor dengan sekitar 277.000 barel per hari (bph) pada April.

Pada bulan sebelumnya, India hanya memberli sekitar 66.000 barel per hari dari Rusia dan menempatkan negara yang sedang berperang itu berada di posisi ke-10 pemasok minyaknya, menurut data yang dipasok oleh sumber-sumber perdagangan.

Indian Oil Corp (IOC.NS), pengilangan utama negara itu, membeli kargo minyak Arco Rusia pertamanya bulan lalu.

Sanksi ke Rusia dari Barat atas invasi ke Ukraina telah membuka aliran arbitrase yang langka, mendorong penyulingan India untuk meningkatkan pembelian minyak Rusia, yang lebih murah yang dijauhi oleh banyak negara dan perusahaan Barat.

"Harga minyak mentah Ural Rusia turun tajam karena sanksi ke Rusia, sementara minyak mentah campuran CPC Kazakhstan berada di bawah tekanan karena dimuat dari pelabuhan Rusia," kata Ehsan Ul Haq, analis Refinitiv.

Baca juga: Uni Eropa Bahas Rencana Hapus Penggunaan Minyak Rusia Secara Bertahap sebagai Sanksi Baru

Orang India telah membeli minyak Rusia yang terlantar, sementara beberapa pembeli Eropa membeli minyak Afrika dan AS dalam volume yang lebih tinggi, katanya.

Pangsa minyak Afrika dalam keseluruhan impor minyak India turun menjadi sekitar 6 persen pada April dari 14,5 persen pada Maret, sementara AS turun hampir separuh menjadi 3 persen.

Grade dari Azerbaijan, Rusia dan Kazakhstan bersama-sama menyumbang sekitar 11 persen dari minyak impor India pada April, dibandingkan dengan sekitar 3 persen pada Maret.

Sedangkan pangsa minyak Timur Tengah naik menjadi 71 persen dari 68 persen.

Impor minyak India dari Rusia akan meningkat lebih lanjut menjadi sekitar 487.500 barel per hari pada Mei, karena penyulingan telah meningkatkan pembelian dari Rusia, menurut data awal dari Refinitiv.

Bulan lalu, Irak terus menjadi pemasok minyak utama ke India, diikuti oleh Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.

Baca juga: Uni Eropa Bahas Kemungkinan Larangan Minyak Rusia Pekan Depan

Pada April, penyulingan India mengirimkan 4,7 juta barel per hari minyak, naik 6,9 persen dari bulan sebelumnya dan sekitar 11,6 persen lebih tinggi dari tahun sebelumnya, ketika gelombang kedua Covid-19 menghantam permintaan minyak lokal.

Impor minyak India pada April tinggi karena penyulingan meningkatkan produksi untuk memenuhi permintaan lokal dan keuntungan dari margin penyulingan yang kuat, kata Haq.

"Juga perusahaan mendapat kualitas Rusia pada harga yang sangat menggoda dan mereka harus mengangkat komitmen volume di bawah kontrak berjangka dengan produsen Timur Tengah," kata Haq.

Impor yang lebih tinggi dari Rusia menyeret turun pangsa pasokan asing OPEC ke India pada April.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com