Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uni Eropa Bahas Kemungkinan Larangan Minyak Rusia Pekan Depan

Kompas.com - 07/04/2022, 20:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

BRUSSELS, KOMPAS.com – Para menteri luar negeri Uni Eropa akan membahas kemungkinan larangan minyak Rusia pekan depan.

Hal tersebut disampaikan oleh Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan Josep Borrell pada Kamis (7/4/2022).

Dalam perjalanan hari kedua pertemuan menteri luar negeri NATO di Brussel, Borrell mengatakan Ukraina membutuhkan lebih sedikit “tepuk tangan” dan lebih banyak senjata.

Baca juga: Sejak Perang Ukraina, Uni Eropa Rupanya Gelontorkan Rp 549 Triliun Beli Energi Rusia

“Kata-kata bagus itu bagus, tapi yang penting masalah praktis,” kata Borrell, sebagaimana dilansir Anadolu Agency.

Dia menambahkan, mitra internasional harus menyediakan lebih banyak kemampuan militer untuk melawan agresi Rusia.

Selain itu, dia juga meminta agar Rusia semakin dikucilkan dan diisolasi dari komunitas internasional.

Dia menegaskan bahwa Uni Eropa siap untuk mengadopsi paket sanksi terbaru terhadap Rusia.

Baca juga: AS Akan Boikot KTT G20 jika Rusia Diundang, Termasuk Indonesia?

Para menteri luar negeri Uni Eropa akan membahas soal larangan ekspor minyak Rusia pada pertemuan mendatang mereka pada Senin (11/4/2022).

“Cepat atau lambat, saya berharap cepat, itu akan terjadi,” tambah Borrell.

Duta besar Uni Eropa diharapkan untuk mengadopsi paket sanksi kelima Uni Eropa yang mencakup sanksi keuangan baru, larangan impor batu bara, serta melarang truk dan kapal Rusia memasuki wilayah Uni Eropa.

Baca juga: NATO: Perang Ukraina-Rusia Bisa Terjadi Bertahun-tahun

Sejauh ini, Uni Eropa telah mengalokasikan 1 miliar euro dukungan militer, 500 juta euro bantuan kemanusiaan untuk Ukraina, dan mengadopsi empat paket sanksi sejak awal invasi pada 24 Februari.

Sanksi tersebut menargetkan 785 individu dan 14 entitas secara total, termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, para orang kaya Rusia, dan perwira militer Rusia.

Sanksi tersebut juga melarang ekspor barang mewah ke Rusia, mengecualikan bank Rusia dan Belarus dari sistem perbankan internasional SWIFT, dan melarang outlet media Sputnik dan RT.

Baca juga: AS Kekeh Tolak Rusia di Forum G20, Sampai Ancam Tak Ikut Agenda di Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com