Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Kekeh Tolak Rusia di Forum G20, Sampai Ancam Tak Ikut Agenda di Indonesia

Kompas.com - 07/04/2022, 14:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Al Jazeera

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Menteri Keuangan AS Janet Yellen telah memperingatkan bahwa agresi Rusia di Eropa Timur akan memiliki “dampak ekonomi yang sangat besar di Ukraina dan sekitarnya”.

Dia juga menyebut bahwa Presiden Joe Biden ingin Rusia dikeluarkan dari forum G20.

Dilansir Al Jazeera, komentar Yellen pada sidang Komite Jasa Keuangan DPR AS pada Rabu (6/4/2022) menimbulkan pertanyaan tentang masa depan G20, yang telah menjadi forum ekonomi dan kebijakan global utama sejak krisis keuangan 2008-2009.

Baca juga: AS Ancam Bisa Boikot Beberapa Pertemuan G20 jika Rusia Hadir

“Presiden Biden menjelaskan, dan saya tentu setuju dengannya, bahwa itu tidak bisa menjadi bisnis seperti biasa bagi Rusia di lembaga keuangan mana pun,” kata Yellen.

“Dia meminta agar Rusia dikeluarkan dari G20, dan saya telah menjelaskan kepada rekan-rekan saya di Indonesia bahwa kami tidak akan berpartisipasi dalam sejumlah pertemuan jika Rusia ada di sana,” kata Yellen.

Para menteri keuangan G20 dan gubernur bank sentral nantinya akan bertemu secara langsung dan hampir di Washington pada bulan April di sela-sela pertemuan Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia.

Sementara itu, Indonesia memegang kursi kepresidenan G20 tahun ini dan berencana untuk menjadi tuan rumah pertemuan keuangan pada bulan Juli dan pertemuan puncak para pemimpin pada November 2022.

Baca juga: Menlu Bakal ke Eropa Temui Negara G20, Cari Jalan Keluar Konflik Rusia-Ukraina

Komentar terbaru Yellen ini muncul ketika pemerintahan Biden mengumumkan babak baru sanksi, termasuk terhadap dua putri dewasa Presiden Vladimir Putin.

Dia memperketat hukuman terhadap bank-bank Rusia sebagai pembalasan atas “kejahatan perang” di Ukraina.

AS dan sekutu Barat telah memberlakukan longsoran sanksi terhadap Rusia pada minggu-minggu pertama perang.

Pejabat pemerintah dalam beberapa hari terakhir lebih fokus pada penutupan celah yang mungkin coba digunakan Rusia untuk menghindarinya.

Baca juga: Jokowi Mau Pamer Kereta Cepat Jakarta-Bandung ke Kepala Negara G20

"Perbendaharaan berkomitmen untuk meminta pertanggungjawaban Rusia atas tindakannya sehingga tidak dapat mengambil manfaat dari sistem keuangan internasional," kata Yellen.

Yellen mengatakan invasi Rusia, termasuk kekejaman yang dilakukan terhadap warga Ukraina yang tidak bersalah di Bucha, sebagai hal tercela.

"Ini adalah penghinaan yang tidak dapat diterima terhadap tatanan global berbasis aturan, dan akan memiliki dampak ekonomi yang sangat besar bagi dunia," katanya kepada komite.

Baca juga: Keputusan Jokowi Undang Semua Anggota G20, Termasuk Rusia, Dinilai Tepat

"Kenaikan harga energi, logam, gandum dan jagung yang diproduksi Rusia dan Ukraina juga akan meningkatkan tekanan inflasi,” tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com