Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Polandia: Rusia Ingin Lenyapkan Bangsa Ukraina

Kompas.com - 07/04/2022, 11:40 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber The Hill

WARSAWA, KOMPAS.com - Presiden Polandia Andrzej Duda mengatakan “sulit menyangkal” bahwa genosida sedang terjadi di Ukraina di tengah invasi Rusia yang masih berlangsung.

Ini disamapaikan dalam sebuah wawancara yang disiarkan pada hari Rabu (6/4/2022), dilansir The Hill.

Selama wawancara dengan Duda, pembawa acara CNN Dana Bash menyebut bahwa Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah menuduh Moskwa melakukan genosida.

Baca juga: AS dan Sekutu Keluarkan Sanksi Baru, Disebut Akan Kembalikan Rusia ke Kehidupan Era Soviet

“Sulit untuk menyangkal ini, tentu saja,” jawab Duda.

“Ini adalah kejahatan yang memenuhi fitur genosida, terutama jika Anda melihat konteks percakapan yang berbeda yang sedang dilakukan."

“Kami mendengar tentang denazifikasi Ukraina. Ini adalah omong kosong. Ini adalah sampah. Ini jelas seperti propaganda Rusia."

“Ini salah. Mencari dalih palsu untuk melakukan pembantaian, untuk membunuh orang, dan fakta bahwa penduduk sipil Ukraina telah terbunuh menunjukkan dengan baik apa tujuan invasi Rusia. Invasi hanya untuk melenyapkan bangsa Ukraina,” tambahnya.

Baca juga: Zelensky Tuntut Barat Mempercepat Embargo Minyak Rusia: “Penundaan Merenggut Nyawa”

Pejabat Ukraina telah berbagi rekaman dalam beberapa hari terakhir tentang mayat berserakan di sekitar Bucha, pinggiran kota Kyiv.

Ini termasuk satu foto yang menunjukkan tangan orang-orang diikat di belakang punggung mereka.

Namun Rusia mengklaim foto-foto di Bucha adalah palsu.

“Memang, ini genosida,” kata Zelensky di “Face the Nation” CBS pada hari Minggu (3/4/2022).

“Penghapusan seluruh bangsa dan rakyat. Kami adalah warga Ukraina. Kami memiliki lebih dari 100 kebangsaan. Ini tentang penghancuran dan pemusnahan semua bangsa ini,” lanjutnya.

Baca juga: Rusia Lanjutkan Pengeboman di Kota Severodonetsk Ukraina Timur, Warga Didesak Segera Pergi

Mengecam kuburan massal di Bucha dan orang-orang Ukraina yang tewas di jalan, Presiden Biden pada hari Rabu (6/4/2022) juga menyebut bahwa “tidak ada yang lebih buruk daripada kejahatan perang besar" terkait serangan Rusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com