Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zelensky Tuntut Barat Mempercepat Embargo Minyak Rusia: “Penundaan Merenggut Nyawa”

Kompas.com - 07/04/2022, 10:01 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

KYIV, KOMPAS.com - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meminta politisi Barat untuk segera menyetujui embargo minyak Rusia, mengeluh bahwa kegagalan mereka untuk melakukannya telah merenggut nyawa warga Ukraina.

Dalam pidato video dini hari pada Kamis (7/4/2022), Zelensky juga mengatakan dia akan terus bersikeras agar bank-bank Rusia diblokir sepenuhnya dari sistem keuangan internasional.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-42 Serangan Rusia ke Ukraina, Pasukan Rusia Mandek di Selatan, Serangan Fokus di Timur Ukraina

Enam minggu invasi Rusia ke Ukraina telah memaksa lebih dari 4 juta orang melarikan diri, membunuh atau melukai ribuan dan membuat kota-kota hancur.

Zelensky mengatakan Moskwa menghasilkan begitu banyak uang dari ekspor minyak sehingga tidak perlu melakukan pembicaraan damai secara serius.

Dia pun meminta "dunia demokrasi" untuk menghindari minyak mentah Rusia.

"Beberapa politisi masih tidak dapat memutuskan bagaimana membatasi aliran dollar dan euro dari minyak Rusia agar tidak membahayakan ekonomi mereka sendiri," kata Zelensky, memperkirakan bahwa embargo minyak Rusia pada akhirnya akan tetap diberlakukan.

"Satu-satunya pertanyaan adalah berapa banyak lagi pria Ukraina, berapa banyak lagi wanita Ukraina, militer Rusia akan punya waktu (menunggu) untuk terbunuh, supaya Anda, politisi tertentu - dan kami tahu siapa Anda - menemukan tekad," katanya dilansir dari Reuters.

Baca juga: Rusia Lanjutkan Pengeboman di Kota Severodonetsk Ukraina Timur, Warga Didesak Segera Pergi

Rusia mengatakan mereka terlibat dalam "operasi militer khusus" yang dirancang untuk demiliterisasi dan "denazifikasi" Ukraina. Ukraina dan pemerintah Barat menolak itu sebagai dalih palsu untuk invasinya.

AS menargetkan bank dan elit Rusia dengan babak baru sanksi pada Rabu (6/4/2022). Zelensky mengatakan pengumuman itu spektakuler tetapi tidak cukup.

35 miliar euro untuk energi Rusia

Uni Eropa memberikan 35 miliar euro (Rp 548 triliun) kepada Vladimir Putin untuk pasokan energi Eropa sejak awal perangnya, dan 1 miliar euro (Rp 15,6 triliun) untuk mendanai pertahanan Ukraina.

Josep Borrell, kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, membuat perbandingan dalam pidato di depan parlemen Eropa, ketika ia mendesak Eropa untuk mengirim lebih banyak senjata ke Ukraina untuk membantu mengakhiri perang.

“Kita harus terus mempersenjatai Ukraina. Kami membutuhkan lebih sedikit tepuk tangan dan lebih banyak bantuan,” katanya.

Baca juga: Pentagon Sangat Yakin Ukraina Dapat Memenangkan Perang Melawan Rusia

Menurutnya 1 miliar euro yang dijanjikan Uni Eropa kepada Ukraina mungkin tampak banyak, tapi itu nyatanya sama dengan apa yang Eropa bayarkan kepada Putin setiap hari untuk mendukung kebutuhan energinya.

Upaya Uni Eropa untuk sanksi ke Rusia diintensifkan, ketika para pejabat bereaksi terhadap laporan dari Bucha dan kota-kota Ukraina lainnya di mana warga sipil diduga dibunuh, disiksa, diperkosa dan dilecehkan.

Polandia dan negara-negara Baltik berpendapat bahwa larangan energi juga harus menargetkan ekspor minyak dan gas Rusia yang jauh lebih menguntungkan. Tetapi rencana itu menghadapi perlawanan terhadap tindakan segera dari Jerman, Austria dan Hongaria.

Uni Eropa mengimpor 41 persen gasnya dan 27 persen minyaknya dari Rusia, tetapi angka-angka ini jauh lebih tinggi di beberapa negara anggota.

Baca juga: Paus Fransiskus Cium Bendera Ukraina sembari Mengutuk Pembantaian di Bucha

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pertama Kali, Ukraina Tembak Jatuh Pesawat Pengebom Rusia

Pertama Kali, Ukraina Tembak Jatuh Pesawat Pengebom Rusia

Global
Rangkuman Hari Ke-785 Serangan Rusia ke Ukraina: Penembakan Rusia di Donetsk Timur | DPR AS Jadwalkan Voting Bantuan Ukraina

Rangkuman Hari Ke-785 Serangan Rusia ke Ukraina: Penembakan Rusia di Donetsk Timur | DPR AS Jadwalkan Voting Bantuan Ukraina

Global
Badan Atom Internasional: Tak Ada Kerusakan di Situs Nuklir Iran

Badan Atom Internasional: Tak Ada Kerusakan di Situs Nuklir Iran

Global
Israel Serang Iran, Ledakan Terdengar di Kota Isfahan, Ada Apa di Sana?

Israel Serang Iran, Ledakan Terdengar di Kota Isfahan, Ada Apa di Sana?

Global
Australia Minta Warganya Tinggalkan Israel dan Palestina

Australia Minta Warganya Tinggalkan Israel dan Palestina

Global
Kota Isfahan Iran Dilaporkan Tenang dan Aman Pascaledakan Diduga Serangan Israel

Kota Isfahan Iran Dilaporkan Tenang dan Aman Pascaledakan Diduga Serangan Israel

Global
Jawaban Militer Israel Saat Ditanya soal Serangan dan Ledakan di Iran 

Jawaban Militer Israel Saat Ditanya soal Serangan dan Ledakan di Iran 

Global
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Iran Klaim Tembak Jatuh Drone, Sebut Tak Ada Serangan Rudal

Iran Klaim Tembak Jatuh Drone, Sebut Tak Ada Serangan Rudal

Global
3 Ledakan Terdengar Dekat Pangkalan Udara Iran, Kemungkinan Serangan Balasan Israel

3 Ledakan Terdengar Dekat Pangkalan Udara Iran, Kemungkinan Serangan Balasan Israel

Global
Alasan AS Veto Resolusi soal Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Alasan AS Veto Resolusi soal Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Global
Israel Balas Serangan, Iran Aktifkan Sistem Pertahanan Udara, Ledakan Terdengar di Isfahan

Israel Balas Serangan, Iran Aktifkan Sistem Pertahanan Udara, Ledakan Terdengar di Isfahan

Global
Pria Polandia Ditangkap atas Dugaan Rencana Pembunuhan Zelensky

Pria Polandia Ditangkap atas Dugaan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Hal yang Dikhawatirkan Terjadi, Israel Serang Balik Wilayah Iran 

Hal yang Dikhawatirkan Terjadi, Israel Serang Balik Wilayah Iran 

Global
Pemilu India Dimulai Hari Ini, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga

Pemilu India Dimulai Hari Ini, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com