KOMPAS.com - Invasi Rusia ke Ukraina masuk hari ke-42, tetapi pasukan Rusia sekarang meninggalkan serangan ke Kyiv. Sebagian besar pasukan kini menyelesaikan penarikan mereka dari sekitar ibu kota.
Analis di Institute for the Study of War (ISW) meyakini unit Rusia yang mundur dari sekitar Kyiv tidak mungkin "mendapatkan kembali efektivitas tempur untuk beberapa waktu", dan tidak jelas apakah mereka akan dikerahkan kembali.
Serangan Rusia ke Ukraina kini mengalihkan fokusnya ke timur Ukraina, dengan pihak berwenang di Luhansk dan Donetsk memperingatkan warga sipil harus pergi secepat mungkin.
Baca juga: POPULER GLOBAL: 7 Negara Tarik Telur Cokelat Kinder | Seorang Pria Nikahi 3 Pacarnya Sekaligus
Ada laporan gedung-gedung terbakar di Luhansk setelah penembakan Rusia, dengan korban tidak diketahui, sementara lima orang tewas di Donetsk, menurut gubernur.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menantang PBB untuk "bertindak segera" atau "membubarkan diri sama sekali".
Pasukan Ukraina merebut kembali wilayah yang luas di sekitar Kyiv dalam beberapa hari terakhir. Pasukan Rusia meninggalkan serangan mereka di ibu kota dan mundur melintasi perbatasan ke Belarus dan Rusia barat.
Gambar-gambar dari beberapa kota yang dibebaskan di sebelah barat Kyiv menunjukkan sejumlah besar kerusakan dan kehancuran, baik nyawa dan harta benda.
Tuduhan kejahatan perang telah ditujukan kepada pasukan Rusia akibat dampak perang yang ditinggalkan.
Pasukan Ukraina juga telah merebut kembali wilayah yang luas di sekitar Chernihiv, sebuah kota penting yang strategis di timur laut Kyiv yang terletak di antara ibu kota dan perbatasan Rusia.
Di sebelah utara Chernihiv, tentara Ukraina sedang mencoba membangun kembali kontrol perbatasan negara dengan Rusia, menurut ISW.
Static images for the changes over the last week. pic.twitter.com/4zA02CTb7L
— Ukraine War Map (@War_Mapper) April 5, 2022
Pasukan Rusia awalnya memperoleh keuntungan pesat di selatan Ukraina. Tujuan utama mereka adalah menciptakan koridor darat antara Krimea, yang dianeksasi pada 2014, dan daerah-daerah yang dikuasai oleh separatis yang didukung Rusia di Donetsk dan Luhansk.
Tapi, yang menghalangi tujuan itu adalah kota pelabuhan Mariupol, yang telah dikepung oleh pasukan Rusia sejak awal Maret.
Pasukan Ukraina tetap menguasai pusat kota meskipun Rusia terus maju. Tetapi analis mengatakan tidak jelas berapa lama lagi Ukraina dapat bertahan.
Baca juga: Saat Ibu Ukraina Terpaksa Tulis Kontak Keluarga di Punggung Anak-anak Mereka…
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan pasukan Rusia mencegah bantuan kemanusiaan mencapai kota itu, di mana lebih dari 100.000 orang diperkirakan masih terjebak.
Di sebelah barat, Rusia telah berusaha mendorong ke arah Odesa, dengan tujuan memutus akses Ukraina ke Laut Hitam.