Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Ke-37 Serangan Rusia ke Ukraina, Pasukan Moskwa Didesak Mundur dari Kyiv

Kompas.com - 02/04/2022, 06:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

KYIV, KOMPAS.com – Invasi Rusia ke Ukraina telah memasuki hari ke-37 pada Jumat (1/4/2022) sejak dilancarkan pada 24 Februari.

Pejabat tinggi keamanan Ukraina membantah tuduhan Moskwa bahwa Kyiv menjadi dalang di balik serangan terhadap depot minyak di Kota Belgorod, Rusia.

Depot minyak tersebut berfungsi sebagai salah satu pusat logistik utama Rusia untuk perang.

Berikut rangkuman serangan Rusia ke Ukraina hari ke-37, sebagaimana dilansir Reuters.

Baca juga: Popularitas Putin Meningkat, 83 Persen Warga Rusia Dukung Invasi ke Ukraina

Pertempuran

Pasukan Rusia didesak mundur di sekitar Kyiv tetapi pertempuran masih berlangsung sengit di beberapa daerah dekat ibu kota, menurut para pejabat Ukraina.

Irpin kembali ke tangan Ukraina. Kota yang terletak barat laut Kyiv ini telah menjadi salah satu medan pertempuran utama selama berminggu-minggu.

Kota Bucha, dekat Irpin, juga kembali ke tangan Ukraina, lapor wali kotanya.

Komite Palang Merah Internasional mengatakan, sebuah konvoi untuk mengevakuasi warga sipil yang terperangkap di Kota Mariupol harus putar balik karena perjalanan mereka menjadi tidak aman.

Baca juga: Pasukan Rusia Tinggalkan Chernobyl dengan Bawa Tentara Ukraina sebagai Sandera

Energi

Pemerintah dan perusahaan Eropa sedang mengupayakan pendekatan yang sama setelah Rusia meminta pembayaran gas dengan rubel.

Rusia mengumumkan pembelian gas dengan rubel dimulai pada 1 April dan siapa yang enggan menaati aturan terbaru tersebut akan diputus kontraknya.

Berdasarkan dekrit yang ditandatangani Presiden Rusia Vladimir Putin, pembeli gas Rusia diharuskan membuka rekening rubel di Gazprombank yang dikendalikan negara.

Baca juga: Presiden Ukraina Minta Belanda Setop Semua Perdagangan dengan Rusia

Ekonomi

Pengeboman Rusia atas Mariupol telah menyebabkan setidaknya kerugian material sedikitnya 10 miliar karena infrastruktur yang hancur.

Diplomasi

Rusia dan Ukraina memulai kembali pembicaraan damai secara online ketika Moskwa mengatakan sedang mempersiapkan tanggapannya terhadap usulan Ukraina.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan selama kunjungan ke New Delhi, Rusia akan meningkatkan penggunaan mata uang non-Barat untuk perdagangan dengan berbagai negara seperti India.

China menawarkan jaminan Uni Eropa bahwa mereka akan mencari perdamaian di Ukraina. Tetapi, Beijing mengatakan pihaknya akan melakukan dengan caranya sendiri.

Baca juga: Ibu Serdadu Rusia: Ukraina adalah Banjir Darah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com