Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Lanjutkan Pengeboman di Kota Severodonetsk Ukraina Timur, Warga Didesak Segera Pergi

Kompas.com - 07/04/2022, 09:14 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AFP

SEVERODONETSK, KOMPAS.com - Peluru dan roket mendarat secara berkala di kota industri Severodonetsk di Ukraina timur pada Rabu (6/4/2022), menurut laporan lapangan wartawan AFP.

Satu bangunan terbakar dan beberapa warga sipil, yang terlihat hanya keluar selama jeda antara pengeboman, dengan cepat berlari kembali untuk berlindung ketika serangan berlanjut.

"Kami tidak punya tempat untuk pergi, sudah seperti ini selama berhari-hari," salah satu dari warga Ukraina, Volodymyr (38 tahun), mengatakan kepada AFP yang berdiri di seberang jalan gedung yang terbakar.

Baca juga: Rangkuman Hari ke-42 Serangan Rusia ke Ukraina: Chernihiv Kembali Dikuasai, Pasukan Rusia Mandek di Selatan Serangan Fokus di Timur Ukraina

Severodonetsk, yang memiliki populasi lebih dari 100.000 orang sebelum serangan Rusia ke Ukraina, adalah kota paling timur yang dipegang oleh pasukan Ukraina di garis depan timur.

Pasukan Rusia mengatakan mereka akan memfokuskan serangan di selatan dan timur Ukraina, di mana mereka telah menguasai sebagian besar wilayah.

Ukraina, sementara itu, mendesak penduduk di timur negara itu pada Rabu (6/4/2022) untuk segera mengungsi mengantisipasi serangan dari Moskwa.

Gubernur lokal Sergiy Gaiday mengatakan 10 bangunan di Sevorodonetsk telah dibom pada Rabu (6/4/2022), serta pusat perbelanjaan dan garasi parkir di dekatnya, yang terbakar.

Di antara target itu adalah "tidak ada satu pun fasilitas militer yang strategis," kata Gaiday, kepala wilayah Lugansk yang dikuasai Ukraina, yang mencakup Severodonetsk.

Kota ini terletak bersebelahan dari wilayah yang telah dikendalikan oleh separatis pro-Rusia sejak 2014.

Baca juga: Pentagon Sangat Yakin Ukraina Dapat Memenangkan Perang Melawan Rusia

Severodonetsk dan Lysychansk di dekatnya berada di jantung cekungan pertambangan Donbas. Wilayah ini pernah menjadi kebanggaan dan sebagian besar kekuatan ekonomi Uni Soviet.

Hampir semua pabrik di kota-kota telah ditutup selama bertahun-tahun dan kota mengalami penurunan ekonomi, dengan banyak jalan berlubang dan beberapa bangunan bobrok ditinggalkan.

Kerusakan yang disebabkan oleh penembakan semakin menggelapkan penampakan di kota ini, di mana banyak tentara Ukraina bersembunyi di pabrik-pabrik kosong.

Risiko kematian

Beberapa awan hitam terlihat di atas Severodonetsk pada Rabu (6/4/2022), saat roket jatuh di dekatnya.

"Orang-orang menghabiskan malam di basement atau tempat penampungan mereka. Di saat-saat tenang, mereka pergi keluar untuk mendapatkan pasokan, tetapi itu bisa menyerang kapan saja," kata seorang warga, yang bersembunyi di bunker yang dibangun pada 1970-an di kawasan industri.

Baca juga: Paus Fransiskus Cium Bendera Ukraina sembari Mengutuk Pembantaian di Bucha

"Ada sekitar 15 pabrik di sini, empat tambang. Tidak ada lagi yang berfungsi, semuanya telah berhenti. Apa gunanya kemerdekaan Ukraina bagi kami?" kata seorang wanita di bunker dilansir dari AFP.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com