Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran Besar Terjadi di Depot Minyak Rusia, Serangan Helikopter Ukraina Dituding Jadi Penyebabnya

Kompas.com - 01/04/2022, 13:32 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com - Kebakaran besar terjadi di fasilitas penyimpanan minyak di Kota Belgorod, Rusia barat, pada Jumat (1/4/2022) pagi waktu setempat.

Kebakaran ini terjadi hanya dua hari setelah wilayah Rusia yang sama, yang berbatasan dengan Ukraina diguncang oleh serangkaian ledakan di gudang amunisi.

Insiden itu terjadi di ibu kota administratif wilayah Belgorod, yang terletak sekitar 35 km di timur laut perbatasan Ukraina.

Baca juga: Kepala Intelijen Militer Perancis Dipecat karena Gagal Prediksi Invasi Rusia ke Ukraina

Diberitakan Russia Today (RT), foto dan video kobaran api mulai beredar di dunia maya sekitar pukul 06.00 pagi waktu setempat.

Menurut Kepala Daerah Belgorod, Vyacheslav Gladkov, menyebut dua karyawan di fasilitas depot minyak itu terluka, tetapi luka mereka tidak mengancam jiwa.

“Layanan darurat ada di tempat kejadian. Kami akan mengetahui penyebab kejadiannya nanti,” kata Gladkov dalam sebuah pernyataan di Telegram.

Dia mengumumkan bahwa penduduk dari tiga jalan terdekat sedang dievakuasi ketika petugas pemadam kebakaran sedang berjuang untuk memadamkan api.

Gladkov kemudian mengeklaim bahwa terminal penyimpanan minyak itu dihantam oleh dua helikopter militer Ukraina yang telah memasuki wilayah Rusia saat terbang di ketinggian rendah.

Detail pasti dari insiden itu belum diklarifikasi.

Baca juga: Rusia Tanggapi Kemungkinan Pertemuan Putin dan Zelensky untuk Akhiri Perang

Awal pekan ini diketahui sebuah gudang amunisi di desa terdekat Krasny Oktyabr diguncang oleh beberapa ledakan, yang tidak menimbulkan korban sipil, tetapi dilaporkan melukai empat prajurit Rusia.

Sementara beberapa media Ukraina menegklaim gudang itu dihantam oleh rudal, pihak berwenang Rusia menepis tuduhan itu.

Rusia menyalahkan insiden yang terjadi pada Selasa (29/3/2022) malam waktu setempat, pada kemungkinan human error. Namun, penyebab pasti ledakan masih belum diketahui.

Rentetan insiden di wilayah perbatasan barat itu terjadi saat Rusia melanjutkan operasi militernya di Ukraina.

Moskwa mengirim pasukan ke Ukraina pada akhir Februari.
Rusia menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS.

Kyiv menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan telah membantah klaim bahwa pihaknya berencana untuk merebut kembali dua republik Donbass dengan paksa.

Baca juga: 6 Keinginan Putin dari Ukraina untuk Mengakhiri Perang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com