Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ukraina Lakukan Serangan Balasan di Kota Izium, Cegah Rusia Kuasai Seluruh Donbass

Kompas.com - 15/05/2022, 07:14 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

DONBASS, KOMPAS.com - Pasukan Ukraina melancarkan serangan balasan di Kota Izium yang dikuasai Rusia di Ukraina timur, kata seorang gubernur regional pada Sabtu (14/5/2022). Hal ini dapat membuktikan kemunduran serius bagi rencana Moskwa untuk merebut seluruh wilayah Donbass.

Pasukan Rusia telah memfokuskan sebagian besar daya tembak ke Donbass dalam "fase kedua" invasi mereka yang diumumkan pada 19 April. 

Pasukan Rusia melakukannya setelah mereka gagal mencapai Ibu Kota Kyiv dari utara pada minggu-minggu awal perang.

Baca juga: Ukraina Terkini: Barisan Kendaraan Lapis Baja Rusia Hancur Saat Seberangi Sungai Donbass

Tetapi, Ukraina telah merebut kembali wilayah di timur lautnya, mengusir Rusia dari kota terbesar kedua di Ukraina, Kharkiv.

Menjaga tekanan pada Izium dan jalur pasokan Rusia dianggap akan mempersulit Moskwa untuk mengepung pasukan Ukraina di Donbass.

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, situasi di Donbass tetap sangat sulit.

Dia menyebut bahwa pasukan Rusia masih berusaha menyelamatkan semacam kemenangan di sana.

"Pasukan Rusia tidak menghentikan upaya mereka (di Donbass)," kata Zelensky, dilansir dari Reuters.

Presiden berbicara ketika Mitch McConnell, Republikan teratas di Senat AS, melakukan kunjungan mendadak ke Kyiv dengan senator Republik lainnya.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-80 Serangan Rusia ke Ukraina, Kyiv Yakin Menang Akhir Tahun, Putin Peringatkan Finlandia

Menurut Zelensky, delegasi Republik membahas penguatan sanksi lebih lanjut terhadap Rusia.

Dia juga mengatakan pembicaraan kompleks sedang berlangsung untuk menemukan cara untuk mengevakuasi sejumlah besar tentara yang terluka dari pabrik baja yang terkepung di pelabuhan Mariupol sebagai imbalan atas pembebasan tawanan perang Rusia.

Mariupol, yang telah mengalami pertempuran terberat dalam hampir tiga bulan perang, sekarang berada di tangan Rusia tetapi ratusan pejuang Ukraina masih bertahan di pabrik baja Azovstal meskipun berminggu-minggu pengeboman berat Rusia.

Analis militer Barat mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin dan para jenderalnya gagal mengantisipasi perlawanan sengit Ukraina ketika mereka melancarkan invasi pada 24 Februari.

Selain kehilangan banyak orang dan banyak peralatan militer, Rusia juga terkena sanksi ekonomi.

Kelompok Tujuh ekonomi Barat terkemuka, G7 berjanji dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (14/5/2022), akan meningkatkan tekanan ekonomi dan politik di Rusia. Mereka juga berjanji akan memasok lebih banyak senjata ke Ukraina.

Baca juga: Negara G7 Tak Akan Mengakui Perbatasan yang Diubah Paksa Rusia

Mengomentari perkembangan terakhir di Ukraina timur, gubernur regional Oleh Sinegubov mengatakan dalam komentar yang diunggah di media sosial, "Titik terpanas tetap arah Izium".

"Angkatan bersenjata kami telah beralih ke serangan balasan di sana. Musuh mundur di beberapa garis depan dan ini adalah hasil dari karakter angkatan bersenjata kami," ungkap Sinegubov.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com