Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kini Jadi Pusat Serangan Rusia, Mengapa Donbass di Ukraina Begitu Penting bagi Putin?

Kompas.com - 23/04/2022, 20:01 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Editor

BONN, KOMPAS.com - Pada awal April, Rusia tiba-tiba menarik pasukannya dari wilayah sekitar ibu kota Kyiv di bagian utara Ukraina.

Presiden Rusia Vladimir Putin kemudian mengumumkan, tujuan perang sudah berubah, bukan lagi untuk merebut ibu kota, melainkan untuk menguasai Kawasan Donbass di Ukraina timur. Mengapa wilayah itu begitu penting?

Baca juga: Harapan Gencatan Senjata Paskah Pupus, Rusia Umumkan Rencana Baru Serangan ke Ukraina

Seperti semenanjung Krimea, wilayah administratif Donetsk dan Luhansk adalah wilayah di mana sebagian besar penduduknya berbicara bahasa Rusia dan termasuk etnis Rusia.

Juga di Kharkiv dan kota Pelabuhan Odessa ada penduduk berbahasa Rusia. Tetapi hanya di Krimea etnis Rusia merupakan mayoritas penduduk.

Setelah Revolusi Oranye pada 2004 dan protes Maidan 2013 dan 2014, yang mengubah tatanan politik di Ukraina, beberapa bagian di Kawasan Donbass melakukan perlawanan dan mengobarkan separatisme.

Mereka dibantu oleh Moskwa, yang pada saat yang sama memanfaatkan situasi dan mencaplok Krimea.

"Ini adalah dua dari banyak contoh di mana Rusia bertindak sesuai prinsip bahwa ‘setiap peluang akan mengundang pencuri’,” kata Andreas Heinemann-Gruder, spesialis Eropa Timur di Pusat Studi Konflik Internasional di Bonn sebagaimana dilansir DW.

Baca juga: AS Beri Drone Berjuluk Phoenix Ghost ke Ukraina, Apa Kehebatannya?

Apa konteks sejarahnya?

Sampai pertengahan abad ke-19, kawasan Donbass adalah salah satu pusat terpenting industrialisasi Uni Soviet karena kaya cadangan batu bara.

"Selama periode ini, Ukraina ditekan oleh Kekaisaran Rusia, dan bahasa Rusia ditetapkan sebagai bahasa pendidikan," jelas sejarawan Guido Hausmann dari Institut Leibniz untuk Studi Eropa Timur dan Tenggara di Regensburg.

"Banyak petani Rusia yang juga berbondong-bondong pindah ke kawasan industri baru itu."

Donbass memang tidak padat penduduknya. Setelah perang saudara Rusia dan masa kemerdekaan yang pendek pada 1918, wilayah itu dimasukkan ke dalam Republik Sosialis Soviet Ukraina. Juga semakin banyak orang Rusia datang ke wilayah itu.

Guido Hausmann menjelaskan, memang ada banyak orang yang memiliki hubungan dengan Uni Soviet.

"Namun, orang-orang di Donbass selalu juga berbicara bahasa Ukraina, dan mayoritasnya masih memiliki hubungan yang kuat dengan Ukraina juga," katanya.

Baca juga: Jenderal Rusia Blak-blakan Ingin Caplok Ukraina, Zelensky: Setelah Ini Rusia Akan Incar Negara Lainnya

Distrik Luhansk dan Donetsk (abu-abu gelap), kawasan industri penting di Ukraina timur.

via DW Distrik Luhansk dan Donetsk (abu-abu gelap), kawasan industri penting di Ukraina timur.

Menurut Heinemann-Gruder, salah jika berasumsi bahwa etnis atau bahasa ibu dapat memberikan petunjuk tentang identitas nasional penduduk Ukraina.

"Bahasa Rusia bahkan digunakan oleh beberapa batalyon tentara Ukraina yang berperang melawan separatis pada 2014/15," jelasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Seluruh Kampus AS

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Seluruh Kampus AS

Global
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Global
Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com