Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kali Pertama Sejak Invasi di Ukraina, Menhan AS Berbicara dengan Menhan Rusia

Kompas.com - 14/05/2022, 10:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin berbicara dengan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu untuk kali pertama sejak invasi ke Ukraina dimulai.

Dalam pembicaraan melalui sambungan telepon pada Jumat (13/5/2022) tersebut, Austin menyerukan gencatan senjata segera di Ukraina.

Sudah beberapa kali Austin telah mencoba mengajak Shoigu berbicara sejak invasi Rusia ke Ukraina dimulai hampir tiga bulan lalu.

Baca juga: Jenderal Ukraina Bocorkan Prediksi Akhir Perang, Putin Akan Dikudeta

Namun, para pejabat AS mengatakan Moskwa tampaknya tidak tertarik berbicara dengan Austin, sebagaimana dilansir Reuters.

Juru Bicara Pentagon John Kirby mengatakan, dalam pembicaraan tersebut Austin menekankan pentingnya menjaga jalur komunikasi.

Seorang pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan bahwa pembicaraan antara Austin dan Shoigu berlangsung sekitar satu jam.

Namun, pembicaraan tersebut tidak menyelesaikan masalah khusus atau mengarah pada perubahan langsung dalam apa yang dilakukan Rusia di Ukraina.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-79 Serangan Rusia ke Ukraina, Kilang Minyak Diserang Pasukan Moskwa, Su-27 Ditembak Jatuh

Kantor berita Rusia TASS mengutip Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan bahwa pembicaraan itu terjadi atas inisiatif pihak Washington.

“Isu-isu topikal keamanan internasional dibahas, termasuk situasi di Ukraina,” lapor TASS mengutip Kementerian Pertahanan Rusia.

AS dan Rusia sebenarnya telah membentuk hotline sejak invasi untuk mencegah salah penghitungan dan pelebaran konflik.

Hotline tersebut adalah saluran telepon terbuka yang berbasis di markas Komando Eropa dan berada di bawah Jenderal Angkatan Udara Tod Wolters, yang memimpin semua pasukan AS di Eropa.

Baca juga: Uni Eropa Beri Bantuan Lanjutan Rp 7,6 Triliun untuk Ukraina

Sejak perang dimulai, Washington telah mengirim senjata dengan nilai sekitar 3,8 miliar dollar AS.

Awal pekan ini DPR AS menyetujui lebih dari 40 miliar dollar AS lebih banyak bantuan untuk Ukraina. Senat AS belum menyetujui bantuan tersebut.

Perang telah menewaskan ribuan warga sipil, memaksa jutaan orang meninggalkan rumah mereka, dan membuat kota menjadi puing-puing.

Baca juga: Ukraina Klaim Rusak Kapal Angkatan Laut Rusia di Dekat Pulau Ular

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com