Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenderal Ukraina Bocorkan Prediksi Akhir Perang, Putin Akan Dikudeta

Kompas.com - 14/05/2022, 08:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Sky News

KYIV, KOMPAS.com – Kepala Intelijen Militer Ukraina Mayor Jenderal Kyrylo Budanov mengatakan, perang melawan Rusia berjalan mulus dan dia yakin perang akan berakhir pada akhir tahun ini.

Dilansir Sky News, prediksi tersebut merupakan yang paling optimistis dari seorang pejabat senior Ukraina sejauh ini.

Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Sky News, Budanov menuturkan bahwa kudeta untuk menggulingkan Presiden Rusia Vladimir Putin sudah berlangsung.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-79 Serangan Rusia ke Ukraina, Kilang Minyak Diserang Pasukan Moskwa, Su-27 Ditembak Jatuh

Dia menambahkan, pemimpin Rusia itu sakit parah karena kanker.

Budanov sebelumnya dengan tepat memprediksi kapan invasi Rusia akan dimulai ketika orang lain di pemerintahan Ukraina skeptis akan invasi Rusia.

Kini, dia mengaku yakin dapat memprediksi akhir peperangan.

“Titik puncaknya akan terjadi pada paruh kedua Agustus. Sebagian besar aksi tempur aktif akan selesai pada akhir tahun ini,” ujar Budanov.

Baca juga: Uni Eropa Beri Bantuan Lanjutan Rp 7,6 Triliun untuk Ukraina

“Kami akan memperbarui kekuatan Ukraina di semua wilayah kami yang telah hilang termasuk Donbass dan Crimea,” sambung Budanov.

Taktik Rusia, sambungnya, tidak berubah meski bergeser ke timur dan Moskwa menderita kerugian besar.

Budanov menambahkan, Rusia hanyalah sekelompok orang dengan senjata. Dia juga tidak terkejut dengan kemunduran Rusia dalam palagan pertempuran.

“Kami tahu segalanya tentang musuh kami. Kami tahu tentang rencana mereka hampir saat mereka dibuat. Eropa melihat Rusia sebagai ancaman besar. Mereka takut akan agresinya,” papar Budanov.

Baca juga: Ukraina Klaim Rusak Kapal Angkatan Laut Rusia di Dekat Pulau Ular

“Kami telah memerangi Rusia selama delapan tahun dan kami dapat mengatakan bahwa kekuatan Rusia yang dipublikasikan ini adalah sebuah mitos. Tidak sekuat ini. Mereka adalah gerombolan orang dengan senjata,” imbuh Budanov.

Dia berujar, pasukan Rusia telah dipukul mundur hampir ke perbatasan di sekitar Kharkiv.

Bahkan, serangan Rusia terbaru lebih jauh ke selatan yang mencoba menyeberangi Donets Siverskyy menyebabkan kerugian yang cukup besar untuk Moskwa.

“Saya dapat mengonfirmasi bahwa mereka menderita kerugian besar dalam personel dan kendaraan militer. Dan saya dapat mengatakan bahwa ketika serangan artileri terjadi, banyak awak meninggalkan peralatan mereka,” kata Budanov.

Baca juga: Qatar: Negara Kecil yang Makin Kaya karena Perang di Ukraina

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com