Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kembalinya Dinasti Marcos di Filipina: Anugerah untuk China, Canggung bagi AS

Kompas.com - 11/05/2022, 10:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

“Marcos Jr mungkin memiliki beberapa masalah dengan AS, (tetapi) dia akan menghadapi kendala dari birokratnya dan angkatan bersenjata yang benar-benar menghargai aliansi tersebut,” sambung De Castro.

Baca juga: Pemilu Filipina: Rakyat Segera Memilih, Polisi Sebut Situasi Damai

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS Ned Price mengatakan dalam jumpa pers pada Selasa (10/5/2022) bahwa terlalu dini untuk mengomentari hasil pemilihan Filipina atau dampaknya terhadap hubungan Washington-Manila.

Tetapi, dia mengatakan bahwa pihaknya berharap dapat memperbarui kemitraan khusus dan bekerja dengan pemerintahan baru di Manila.

“Sebagai teman, sebagai mitra, sebagai sekutu, kami akan terus berkolaborasi secara erat untuk memajukan kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, terhubung, sejahtera, aman, dan tangguh,” kata Price.

“Kami juga akan terus mempromosikan penghormatan terhadap hak asasi manusia dan supremasi hukum, yang mendasar bagi hubungan AS dengan Filipina,” imbuh Price.

Marcos Jr tidak mengunjungi AS selama 15 tahun, takut akan konsekuensinya karena dia dan ibunya menghadapi kasus penghinaan terhadap putusan pengadilan dan denda 353 juta dollar AS.

Baca juga: Menuju Pilpres, Para Capres Filipina Berebut Dukungan Publik

“Seseorang mungkin berpikir dan berkata, 'Oke, ayo penjarakan orang ini'. Mereka bisa melakukan itu,” kata Marcos Jr kepada jurnalis Filipina, Anthony Taberna, pada Agustus 2021.

“Kami tidak mengambil risiko itu lagi,” sambung Marcos Jr.

Kementerian Luar Negeri AS dan Kementerian Kehakiman AS tidak menanggapi permintaan komentar Reuters tentang apakah Marcos Jr akan diberikan kekebalan diplomatik jika dia berkunjung.

“Kemenangan nyata Bongbong Marcos akan menemui kekecewaan di antara banyak orang di Washington,” kata Greg Poling, Direktur Studi Asia Tenggara di Center for Strategic and International Studies (CSIS) yang berbasis di Washington, AS.

“Tapi itu tidak mengubah fakta bahwa aliansi AS-Filipina lebih penting dari sebelumnya dan Washington perlu terus bekerja untuk memperdalamnya,” tambah Poling.

Baca juga: Ditangkap saat Ulang Tahun, Buron Ini Dapat Hadiah Kue dari Polisi Filipina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengapa Presiden Putin Ganti Menteri Pertahanannya?

Mengapa Presiden Putin Ganti Menteri Pertahanannya?

Internasional
Konflik Gaza Dominasi Kampanye Pilpres AS, Isu Ukraina Memudar

Konflik Gaza Dominasi Kampanye Pilpres AS, Isu Ukraina Memudar

Global
Taiwan Deteksi 45 Pesawat China Terbang Dekati Wilayahnya, Terbanyak Sejauh Ini

Taiwan Deteksi 45 Pesawat China Terbang Dekati Wilayahnya, Terbanyak Sejauh Ini

Global
AS Siap Kirim Senjata Lagi ke Israel, Kali Ini Senilai Rp 16,1 Triliun

AS Siap Kirim Senjata Lagi ke Israel, Kali Ini Senilai Rp 16,1 Triliun

Global
Dituding Israel Tak Izinkan Bantuan Masuk ke Gaza, Mesir: Kalian Putar Balikkan Fakta 

Dituding Israel Tak Izinkan Bantuan Masuk ke Gaza, Mesir: Kalian Putar Balikkan Fakta 

Global
Bebas Visa ke Korea Selatan, Mengapa Tak Kunjung Terwujud?

Bebas Visa ke Korea Selatan, Mengapa Tak Kunjung Terwujud?

Global
PBB: 56 Persen Korban Tewas di Gaza adalah Perempuan dan Anak-anak

PBB: 56 Persen Korban Tewas di Gaza adalah Perempuan dan Anak-anak

Global
[POPULER GLOBAL] Warga Israel Rusak Bantuan untuk Gaza | Jet Israel Bom Kamp Pengungsi Nuseirat

[POPULER GLOBAL] Warga Israel Rusak Bantuan untuk Gaza | Jet Israel Bom Kamp Pengungsi Nuseirat

Global
Erdogan: Lebih dari 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turkiye

Erdogan: Lebih dari 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turkiye

Global
Pemerintah Arab: Ibadah Haji Tanpa Izin akan Ditahan dan Kena Sanksi

Pemerintah Arab: Ibadah Haji Tanpa Izin akan Ditahan dan Kena Sanksi

Global
Tank Israel Terus Bergerak ke Rafah, Warga Sipil Kembali Mengungsi

Tank Israel Terus Bergerak ke Rafah, Warga Sipil Kembali Mengungsi

Global
Pengadilan Tinggi PBB Bakal Gelar Sidang Terkait Serangan di Rafah

Pengadilan Tinggi PBB Bakal Gelar Sidang Terkait Serangan di Rafah

Global
Seperti Ini 5 Tahun Persahabatan Putin dan Xi Jinping

Seperti Ini 5 Tahun Persahabatan Putin dan Xi Jinping

Global
Lebanon Cemas di Tengah Meningkatnya Ketegangan Hezbollah-Israel

Lebanon Cemas di Tengah Meningkatnya Ketegangan Hezbollah-Israel

Internasional
Meninju Buaya demi Selamatkan Saudara, Wanita Ini Terima Penghargaan Keberanian Raja Inggris

Meninju Buaya demi Selamatkan Saudara, Wanita Ini Terima Penghargaan Keberanian Raja Inggris

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com