Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rahasia Gelap Penjara Cooma, Satu-satunya di Dunia yang Menampung Pelaku Homoseksual

Kompas.com - 08/05/2022, 21:00 WIB
BBC News Indonesia,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

COOMA, KOMPAS.com - Terletak di salah satu kota kecil terdingin dan paling berangin di Australia, penjara Cooma menyimpan rahasia gelap.

Penjara Cooma dibuka kembali pada 1957, dengan tujuan khusus untuk memenjarakan laki-laki karena "kejahatan homoseksual". Namun, tidak hanya itu saja, penjara itu juga memiliki tujuan akhir memberantas homoseksualitas yang ada di masyarakat.

Penjara Cooma diyakini sebagai satu-satunya penjara homoseksual yang diketahui di dunia, menurut publikasi siniar (podcast) terbaru.

Baca juga: Kisah Warga Ukraina yang Mengaku Disiksa di Penjara Rusia dan Diberi Kartu Identitas Nama Negara Bagian dari Uni Soviet

Bahkan hingga saat ini, beberapa petugas lapas mengaku tidak mengetahui alasan sebenarnya narapidana gay dikurung di sana.

Les Strzelecki, 66 tahun, memulai kariernya sebagai petugas layanan kustodian di penjara pada 1979, dan kemudian mendirikan Corrective Service Museum (Museum Lembaga Permasyarakatan) di Cooma. Dia percaya para narapidana dikirim ke penjara Cooma demi keselamatan mereka sendiri.

"Cooma adalah institusi pelindung. Kami akan memberi cap merah pada tahanan homoseksual dengan 'T/A': tidak terkait dengan penjara umum," katanya kepada BBC. "Di penjara yang lebih besar seperti Long Bay (Sydney), mereka berisiko mengalami kekerasan."

Namun, mantan karyawan lain, Cliff New, mengklaim keberadaan para narapidana di penjara tersebut karena alasan yang kurang simpatik. Dalam serial siniar The Greatest Menace, dia mengatakan psikolog dan psikiater "selalu datang" setelah penjara dibuka kembali pada 1957.

Dia memahami hal tersebut sebagai upaya untuk mengubah mereka: "Mereka mencoba untuk membawa para napi ke jalur yang 'benar'. Mereka percaya mereka bisa menyembuhkan para narapidana."

Itulah sebabnya tahanan berada di sel tunggal, katanya. "Mereka tidak akan tidur bersama... itu adalah salah satu masalah terbesar kami--mengawasi mereka," kata New, yang sekarang berusia 94 tahun.

Les Strzelecki (kiri) bekerja di penjara sebelum mendirikan Museum Lembaga Pemasyarakatan setempat.THOMAS MCCOY via BBC INDONESIA Les Strzelecki (kiri) bekerja di penjara sebelum mendirikan Museum Lembaga Pemasyarakatan setempat.
Beberapa dokumen bersejarah menunjukkan Menteri Kehakiman New South Wales (NSW) Reg Downing berperan dalam mendirikan penjara itu.

Dia merasa "bangga" dengan proyeknya itu, dan mengatakan kepada Sydney Morning Herald pada 1957: "Saya tidak menemukan di manapun, baik di Eropa maupun Amerika, penjara yang menampung para homoseksual yang dipisahkan dengan penjara lainnya."

Dalam sebuah pernyataan kepada pers pada 1958, Downing menyebut penjara Cooma sebagai "satu-satunya institusi penegak hukum di dunia, sejauh yang saya ketahui, yang dikhususkan untuk menahan para pelaku kejahatan homoseksual".

Baca juga: Foto Babak Belur Reynhard Sinaga, Pelaku Pemerkosaan Terbesar Inggris, Dirilis ke Publik

Para tahanan di Cooma dipenjara karena menjadi gay, atau kejahatan yang berhubungan dengan menjadi gay.

Sampai 1984, hukuman terhadap para homoseksual tidak dihentikan di NSW.

Undang-undang baru yang kejam, pada 1955, telah menindak keras homoseksualitas. Aturan hukum itu muncul akibat tekanan dari komisaris polisi negara bagian, Colin Delaney, yang menurut jaksa agung saat itu, merasa "bahwa revisi undang-undang (di masa itu) adalah kebutuhan mendesak untuk memerangi kejahatan".

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Global
Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Global
5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

Global
Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Global
Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com