Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembuatan Bunker Nuklir Melonjak saat Perang Rusia-Ukraina Picu Ketakutan di Seluruh Eropa

Kompas.com - 01/05/2022, 18:31 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Newsweek

BERLIN, KOMPAS.com - Perusahaan di seluruh Eropa melaporkan peningkatan tajam dalam permintaan pembuatan bunker nuklir atau tempat perlindungan bom, karena warga khawatir akan kemungkinan penggunaan senjata nuklir dalam perang Rusia-Ukraina.

Penduduk di Jerman, Swiss, Perancis, dan Inggris semakin banyak mencari informasi tentang cara membangun dan membeli tempat perlindungan, di tengah kekhawatiran bahwa perang dapat menyebar lebih jauh ke Eropa, beberapa perusahaan baru-baru ini mengatakan kepada The Telegraph.

Baca juga: IAEA Selidiki Laporan Rudal Terbang di Atas PLTN Ukraina, Waspadai Kecelakaan Nuklir

Rusia telah berulang kali memperingatkan Barat untuk tidak ikut campur dalam invasinya ke Ukraina. Moskwa juga menyinggung kemungkinan menggunakan senjata nuklir, jika ketegangan semakin meningkat.

Setelah dua bulan pertempuran berdarah di Ukraina, Eropa—dan bahkan beberapa orang Amerika Serikat (AS)—khawatir bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin dapat segera menargetkan negara lain dengan senjata mematikan.

"Dalam beberapa minggu pertama Maret, orang-orang benar-benar ketakutan dan menginginkan bantuan segera," kata Claus Haglund dari Bühler GmbH, dari perusahaan Swiss yang memasang dan memperbaiki bunker kepada The Telegraph dilansir dari Newsweek pada Minggu (1/5/2022).

Dia menambahkan bahwa permintaan untuk bunker baru atau perbaikan telah "meledak" sejak invasi Rusia ke Ukraina dimulai pada 24 Februari.

Kepada outlet berita itu, perusahaan konstruksi ruang bawah tanah khusus di Inggris juga mengatakan permintaan tempat penampungan melonjak 100 persen kali ini dibandingkan tahun lalu.

Baca juga: Kim Jong Un Tegaskan Korut Bisa Luncurkan Senjata Nuklir Jika Terancam

Di Jerman, satu-satunya produsen bunker yang membangun tempat perlindungan untuk individu pribadi juga mengatakan mendapat rekor permintaan sejak perang dimulai.

Mario Piejde, CEO perusahaan Jerman BSSD, mengatakan kepada media lokal bahwa mereka menerima lebih dari 1.000 panggilan per hari, menurut The Telegraph.

"Sudah seperti ini selama enam minggu," katanya awal bulan ini. "Orang-orang panik."

Bahkan pemerintah Jerman mengumumkan awal bulan ini bahwa mereka akan mulai menginvestasikan uang untuk memperkuat tempat penampungan bawah tanah, dan membangun stok krisis jika terjadi perang.

"Saat ini ada 599 tempat penampungan umum di Jerman. Kami akan memeriksa apakah kami dapat meningkatkan lebih banyak sistem seperti itu," kata Menteri Dalam Negeri Nancy Faeser bulan ini, menurut Reuters.

Menurutnya, Jerman juga sedang mengerjakan konsep baru untuk memungkinkan tempat parkir bawah tanah, stasiun kereta bawah tanah, dan ruang bawah tanah menjadi tempat perlindungan yang memungkinkan.

Sementara itu Insider melaporkan, beberapa perusahaan yang berbasis di AS yang berspesialisasi dalam tempat penampungan bawah tanah mengatakan melihat peningkatan permintaan sejak akhir Februari.

Baca juga: 3 Perang yang Dibayangi Serangan Nuklir

Peringatan Putin

Rusia menempatkan pasukan nuklir negaranya pada "kesiapan tempur khusus" pada awal perang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com