Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Tuding NATO Kacaukan Eropa, Beri Peringatan untuk Kawasan Asia-Pasifik

Kompas.com - 30/04/2022, 14:30 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Guardian

BEIJING, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri China menuduh NATO mengacaukan Eropa dan memicu konflik di kawasan Asia-Pasifik, setelah Menteri Luar Negeri Inggris mengatakan kepada China bahwa mereka harus “bermain sesuai aturan”.

Pada Kamis (28/4/2022) Wang Wenbin, Juru Bicara Kementerian Luar negeri China, menolak komentar itu.

Baca juga: China Dapat Ancaman Teror dari Separatis Pakistan Usai Bom Tewaskan 3 Warganya

Dia menuduh NATO menuntut negara-negara lain untuk mematuhi norma-norma dasar, sementara mereka "dengan ceroboh mengobarkan perang dan menjatuhkan bom di negara-negara berdaulat, membunuh dan menggusur warga sipil yang tidak bersalah".

“NATO, sebuah organisasi militer di Atlantik Utara, dalam beberapa tahun terakhir datang ke kawasan Asia-Pasifik untuk mengerahkan kekuatannya dan memicu konflik,” kata Wang sebagaimana dilansir Guardian pada Jumat (29/4/2022).

“NATO telah mengacaukan Eropa. Apakah sekarang mencoba mengacaukan Asia-Pasifik dan bahkan dunia?”

Pernyataan itu dikeluarkan setelah Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss memperbarui seruan untuk menguatkan NATO setelah perang Ukraina, dalam pidatonya di Mansion House di London pada Rabu (27/4/2022).

Dia mengatakan langkah terkoordinasi untuk mengisolasi Rusia dari ekonomi dunia membuktikan bahwa akses pasar ke negara-negara demokratis tidak lagi diberikan. Truss juga menyampaikan peringatan langsung ke China.

“Negara harus bermain sesuai aturan. Dan itu termasuk China,” katanya.

Baca juga: China Perintahkan Pengujian Covid-19 Massal, Warga Khawatir Ada Penguncian Mendadak

Lebih lanjut kata dia, NATO harus mengambil tindakan pencegahan atas ancaman di Indo-Pasifik, dan memperluas pandangannya ke demokrasi di luar keanggotaannya, seperti Taiwan, yang diklaim Beijing sebagai provinsi China yang memisahkan diri dan harus direbut kembali.

Dia menyarankan kenaikan ekonomi China – sekarang ekonomi terbesar kedua di dunia sementara Inggris keenam – dapat menjadi target.

“(China) tidak akan terus bangkit jika mereka tidak bermain sesuai aturan. China membutuhkan perdagangan dengan G7. Kami (G7) mewakili sekitar setengah dari ekonomi global. Dan kami punya pilihan,” kata Truss.

“Kami telah menunjukkan kepada Rusia jenis pilihan yang kami siapkan ketika aturan internasional dilanggar.”

China menolak untuk mengutuk invasi ke Ukraina oleh Rusia, salah satu sekutu terdekatnya, mengabaikan kritik dan desakan dari Eropa dan pemerintah lain untuk menggunakan pengaruhnya di Moskwa.

KTT China-Uni Eropa baru-baru ini dilaporkan tegang karena perwakilan China menolak tekanan oleh rekan-rekan Eropa untuk membantu mengakhiri perang.

Baca juga: Aturan PBB Berubah: AS, China, Rusia, Perancis, dan Inggris Tak Bisa Pakai Hak Veto Sembarangan

Perdana Menteri China Li Keqiang mengatakan Beijing akan mengejar perdamaian "dengan caranya sendiri".

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com