Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Rudal Baru Korea Utara yang Terlarang, Semua Bisa Tempuh Ribuan Kilometer

Kompas.com - 22/04/2022, 19:30 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

PYONGYANG, KOMPAS.com - Dari rudal hipersonik hingga jelajah, Korea Utara memulai serangkaian peluncuran awal tahun ini sambil mengancam akan memulai kembali uji coba nuklir dan jarak jauh.

Tes semacam ini sempat ditunda saat Kim Jong Un memulai negosiasi tingkat tinggi dengan Presiden AS Donald Trump saat itu, tetapi pembicaraan gagal pada 2019 dan kemudian terhenti.

Apa saja rudal-rudal Korea Utara yang baru dikembangkan di bawah rezim Kim Jong Un? Berikut daftarnya dari AFP.

Baca juga: 25 Aturan Aneh di Korut, Termasuk Larangan Melipat Koran dan Dilarang Senyum

1. Hwasong-12

Foto dokumen memperlihatkan Korea Utara meluncurkan misil balistik jarak menengah yang diberi nama Hwasong-12.STR/AFP via THE INDEPENDENT Foto dokumen memperlihatkan Korea Utara meluncurkan misil balistik jarak menengah yang diberi nama Hwasong-12.
Rudal balistik jarak menengah (IRBM) yang didorong roket untuk tahap pertama penerbangannya ini memiliki jangkauan sekitar 3.000-5.500 kilometer.

IRBM utama Korea Utara ini disebut Hwasong-12, rudal yang cukup kuat untuk menghantam wilayah AS di Guam. Hwasong-12 terbaru diuji coba pada 30 Januari 2022.

Adapun Korea Utara kali pertama berhasil menguji Hwasong-12 pada Mei 2017.

Di bawah sanksi Dewan Keamanan PBB saat ini, Korea Utara dilarang menguji rudal balistik apa pun.

2. Hwasong-14 dan Hwasong-15

Kantor Berita Korea Utara (KCNA) merilis foto yang menunjukkan uji coba peluncuran misil balistik antarbenua Hwasong-14 di sebuah lokasi yang tidak diketahui, Selasa (4/7/2017). Korea Utara mengklaim uji misil balistik itu sebagai simbol kemampuan persenjataan untuk mengancam dua negara bersekutu, Korea Selatan dan Amerika Serikat.AFP PHOTO / KCNA VIA KNS / STR Kantor Berita Korea Utara (KCNA) merilis foto yang menunjukkan uji coba peluncuran misil balistik antarbenua Hwasong-14 di sebuah lokasi yang tidak diketahui, Selasa (4/7/2017). Korea Utara mengklaim uji misil balistik itu sebagai simbol kemampuan persenjataan untuk mengancam dua negara bersekutu, Korea Selatan dan Amerika Serikat.
Rudal balistik antarbenua (ICBM) ini memiliki jangkauan minimum 5.500 kilometer dan dirancang untuk membawa senjata nuklir.

Korea Utara sudah menguji ICBM tiga kali, semuanya pada tahun 2017 saat periode panas ketika Kim Jong Un dan Trump saling menghina dan mengancam.

Korut kali pertama menguji Hwasong-14 tahun itu dan mengeklaim sukses mencapai ketinggian 2.802 km serta terbang 933 km.

Tanggal peluncurannya pada 4 Juli bertepatan dengan Hari Kemerdekaan AS, yang disebut Korut sebagai hadiah untuk para bedebah Amerika.

Foto yang diambil kantor berita Korut KCNA pada 1 Desember 2017 memperlihatkan ribuan rakyat memadati Lapangan Kim Il Sung. Mereka merayakan keberhasilan peluncuran misil balistik antar-benua, Hwasong-15, Rabu (29/11/2017)KCNA VIA KNS/AFP Foto yang diambil kantor berita Korut KCNA pada 1 Desember 2017 memperlihatkan ribuan rakyat memadati Lapangan Kim Il Sung. Mereka merayakan keberhasilan peluncuran misil balistik antar-benua, Hwasong-15, Rabu (29/11/2017)
Korea Utara menguji rudal lagi di lintasan yang lebih tinggi tiga minggu kemudian dengan rudal Hwasong-15 yang bahkan lebih kuat, mampu mencapai daratan AS.

Pyongyang mengeklaim bahwa selama uji coba November 2017 Hwasong-15 mencapai ketinggian sekitar 4.475 km dan menempuh jarak 950 km.

Baca juga: Rudal Monster Hwasong-17 Diduga Meledak di Atas Pyongyang, Korut Bungkam

3. Hwasong-17

Foto yang didistribusikan oleh pemerintah Korea Utara ini menunjukkan apa yang dikatakannya sebagai uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) Hwasong-17, di lokasi yang dirahasiakan di Korea Utara pada 24 Maret 2022. KCNA via KNS/AP PHOTO Foto yang didistribusikan oleh pemerintah Korea Utara ini menunjukkan apa yang dikatakannya sebagai uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) Hwasong-17, di lokasi yang dirahasiakan di Korea Utara pada 24 Maret 2022.
Kali pertama diluncurkan di atas kendaraan roda 22 pada parade militer Oktober 2020, Hwasong-17 yang dijuluki rudal monster oleh para analis dipandang sebagai iterasi baru dari Hwasong-15 dengan peningkatan teknis.

Korut mengaku sudah menguji coba Hwasong-17, tetapi awalnya mengeklaim tes tersebut merupakan komponen untuk satelit pengintai.

AS dan Korea Selatan menilai bahwa dua peluncuran rudal Korea Utara pada awal 2022--tanggal 27 Februari dan 5 Maret--melibatkan sistem rudal balistik antarbenua baru, kemungkinan komponen dari Hwasong-17.

Hwasong-17 diyakini dapat membawa banyak hulu ledak sehingga lebih sulit untuk dicegat, tetapi Korea Utara belum pernah menunjukkan kemampuan ini sebelumnya.

Baca juga: Mengenal Hwasong-17, Rudal Balistik Antarbenua Terbesar Korut, Apa Kehebatannya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Tanggapi Pertemuan Putin-Xi Jinping, Gedung Putih: Bagus untuk Mereka

Tanggapi Pertemuan Putin-Xi Jinping, Gedung Putih: Bagus untuk Mereka

Global
Pasukan Israel Temukan 3 Jenazah Sandera di Gaza

Pasukan Israel Temukan 3 Jenazah Sandera di Gaza

Global
Penembakan di Afghanistan, 3 Turis Spanyol Tewas, 7 Lainnya Terluka

Penembakan di Afghanistan, 3 Turis Spanyol Tewas, 7 Lainnya Terluka

Global
[POPULER GLOBAL] Spanyol Tolak Kapal Bawa 27 Ton Bahan Peledak | Pasokan Medis Tak Bisa Masuk Gaza

[POPULER GLOBAL] Spanyol Tolak Kapal Bawa 27 Ton Bahan Peledak | Pasokan Medis Tak Bisa Masuk Gaza

Global
WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

Global
PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

Global
Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com