BERLIN, KOMPAS.com – NATO harus menghindari konfrontasi militer langsung dengan Rusia yang dapat menyebabkan perang dunia ketiga.
Hal tersebut disampaikan Kanselir Jerman Olaf Scholz dalam wawancara dengan Der Spiegel ketika ditanya tentang kengganan Jerman mengirim senjata berat ke Ukraina.
Scholz menghadapi kritik baik di dalam dan luar negeri karena keengganan pemerintahnya untuk mengirimkan senjata berat, seperti tank dan howitzer, ke Ukraina.
Baca juga: Pemimpin Jerman, Portugal, dan Spanyol Minta Warga Perancis Pilih Macron
Senjata tersebut dibutuhkan untuk membantu Ukraina menangkis serangan Rusia. Di sisi lain, negara-negara Barat lainnya meningkatkan pengiriman senjata ke Kyiv.
Dalam wawancara yang diterbitkan pada Jumat (22/4/2022) tersebut, Scholz ditanya mengapa menurutnya pengiriman tank dapat menyebabkan perang nuklir.
Dia menjawab bahwa ada peraturan tak tertulis yang menyatakan kapan Jerman dapat dianggap sebagai pihak dalam perang di Ukraina.
“Itulah mengapa semakin penting bahwa kita mempertimbangkan setiap langkah dengan sangat hati-hati dan berkoordinasi erat satu sama lain,” kata Scholz.
Baca juga: Takut Singgung Perang, Babi Bernama Putin di Taman Hewan Jerman Diganti Nama
“Untuk menghindari eskalasi terhadap NATO adalah prioritas utama bagi saya,” sambung Scholz.
Scholz menambahkan, dia tidak akan ambil pusing terhadap kritik yang beredar. Pasalnya, kesalahan sedikit saja dapat membawa konsekuensi yang sangat besar.
Sebelumnya, Jerman mengatakan bahwa pengiriman senjata ke Ukraina dari gudang militer telah mencapai batasnya.
Ditanya mengapa dia tidak menjelaskan keengganan pemerintahnya dengan ancaman perang nuklir, Scholz menjawab bahwa "penyederhanaan" seperti itu tidak membantu.
Baca juga: Jerman Kumpulkan Bukti untuk Adili Terduga Penjahat Perang di Ukraina
Secara terpisah, Scholz membela keputusannya untuk tidak segera mengakhiri impor gas dari Rusia.
“Saya sama sekali tidak melihat bagaimana embargo gas akan mengakhiri perang. Jika (Presiden Rusia Vladimir) Putin terbuka terhadap argumen ekonomi, dia tidak akan pernah memulai perang gila ini,” ucap Scholz.
“Kedua, Anda bertindak seolah-olah ini tentang uang. Tapi ini tentang menghindari krisis ekonomi dan hilangnya jutaan pekerjaan dan pabrik yang akan tutup,” sambung Scholz.
Baca juga: Tekan Rusia, Warga Jerman Diminta Hemat Energi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.