Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

167 Orang Tewas akibat Badai Megi di Filipina

Kompas.com - 17/04/2022, 09:37 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber BBC

MANILA, KOMPAS.com – Sedikitnya 167 orang tewas akibat tanah longsor dan banjir bandang setelah Badai Tropis Megi menerjang Filipina.

Dilansir BBC, Sabtu (16/4/2022), lebih dari 110 orang hilang dan 1,9 juta jiwa telah terkena dampak dari bencana tersebut.

Sejumlah desa di sekitar Kota Baybay di Provinsi Leyte terkena dampak yang paling parah. Sejumlah bukit longsor dan sungai-sungai meluap.

Baca juga: Tragedi Topan Megi Filipina: Ketika Gunung untuk Berlindung Malah Runtuh

Bahkan di salah satu desa bernama Pilar, sekitar 80 persen rumah warga tersapu ke laut.

Badan Penanggulangan Bencana Filipina juga melaporkan sejumlah kematian di Davao, Mindanao, dan di Provinsi Negros Orientals.

Banyak orang meninggalkan rumah mereka dan pergi ke tempat perlindungan atau tempat yang lebih tinggi ketika badai menghantam kepulauan itu dengan kecepatan angin hingga 65 kilometer per jam.

Upaya penyelamatan terhambat oleh hujan meskipun kondisi mereda pada Selasa (13/4/2022).

Baca juga: Ribuan Warga Filipina Mengungsi Pasca-bencana Topan Megi

Badai Tropis Megi adalah adalah badai pertama yang menerjang Filipina tahun ini. Negara ini biasanya mengalami rata-rata 20 badai setiap tahunnya.

Badai Megi menerjang Filipina berselang sekitar empat bulan setelah Topa Rai menghantam negara tersebut dan memporak-porandakan wilayah tenggara pada Desember 2021

Topan Rai tahun lalu menewaskan sedikitnya 375 orang dan berimbas pada sekitar 500.000 orang.

Para ahli mengatakan, Badai Megi yang menerjang Filipina tahun ini jauh lebih kuat dan jauh lebih cepat dari yang diperkirakan.

Baca juga: Filipina Sebut Kapal China Lakukan Manuver Berbahaya Saat Kedapatan Berada di Laut China Selatan

Marissa Miguel Cano, petugas informasi publik di Baybay, mengatakan kepada AFP bahwa perubahan tersebut kemungkinan disebabkan oleh perubahan iklim.

Para ilmuwan mengatakan, perubahan iklim yang disebabkan manusia telah menyebabkan badai tropis mengalai peningkatan intensitas dan kekuatan.

Filipina sendiri mengalami beberapa badai paling mematikan sejak 2006. Negara ini diperingkatkan sebagai salah satu negara yang paling rentan terhadap bencana iklim karena letak geografisnya.

Baca juga: Gunung Berapi Taal Filipina Meletus Lagi, 12.000 Orang Diarahkan Mengungsi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com