Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Warga Filipina Mengungsi Pasca-bencana Topan Megi

Kompas.com - 13/04/2022, 17:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

MANILA, KOMPAS.com - Pihak berwenang Filipina berjuang untuk mendistribusikan bantuan kepada puluhan ribu warga terlantar yang berlindung di pusat-pusat evakuasi pada Rabu (13/4/2022).

Dilansir Reuters, bencana topan Megi yang memicu tanah longsor di provinsi-provinsi pesisir, membuat warga kebingungan.

Topan itu sendiri telah menyebabkan 56 orang tewas dan puluhan lainnya hilang.

Baca juga: 2 Bibit Siklon di Filipina dan China Bisa Picu Cuaca Ekstrem di Indonesia

Lebih dari 42.000 orang mengungsi dan 200 lainnya terluka ketika Megi mendarat pada akhir pekan lalu.

Bencana topan tropis pertama yang melanda Filipina tahun ini kini telah mereda, tapi upaya pencarian dan penyelamatan di kota Baybay, terus berlanjut.

Daerah pegunungan yang rawan tanah longsor di Filipina timur ini mencatat sebagian besar korban, menurut data dari polisi dan badan penanggulangan bencana.

Gambar di media sosial menunjukkan mayat, termasuk anak-anak, ditarik dari bawah lumpur tebal selama operasi penyelamatan.

Sementara itu, para penyintas masih dievakuasi dari daerah banjir, kata juru bicara penjaga pantai, Komodor Armand Balilo, dalam pengarahan publik.

Baca juga: Gunung Berapi Taal Filipina Meletus Lagi, 12.000 Orang Diarahkan Mengungsi

"Sistem air di sini macet sehingga masalah kami adalah air minum," kata Norberto Oja, petugas kesehatan di Baybay, kepada stasiun radio DZRH.

Mereka juga telah mencari bantuan dari daerah terdekat untuk meningkatkan kapasitas perawatan kesehatannya, tambahnya.

"Ada bantuan seperti makanan dan obat-obatan tetapi masalahnya adalah manajemen di pusat-pusat evakuasi," kata Wali kota Baybay Jose Carlos Cari kepada stasiun radio DZMM

Sebuah yayasan dari perusahaan penyiaran ABS-CBN mengatakan sedang menunggu banjir surut sebelum mendistribusikan 7.500 paket makanan.

Baca juga: AS dan Filipina Adakan Latihan Militer Gabungan Terbesar yang Pernah Digelar Minggu Depan

Operasi di beberapa provinsi telah dilanjutkan, tetapi hujan lebat diperkirakan terjadi di pantai timur yang menghadap ke Laut Filipina dan Samudra Pasifik.

Mark Timbal, juru bicara badan bencana nasional, mengatakan kepada stasiun radio DZRH bahwa tim penyelamat harus berhati-hati karena masih hujan di beberapa daerah dan risiko tanah longsor masih tinggi.

"Longsornya jauh melampaui daerah rawan bencana, hingga ke daerah yang relatif lebih aman bagi masyarakat," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com