MOSKWA, KOMPAS.com - Kementerian Pertahanan Rusia pada Sabtu (16/4/2022), mengumumkan telah membersihkan seluruh wilayah perkotaan Mariupol dari pasukan Ukraina.
Mereka mengatakan tinggal beberapa pejuang Ukraina saja yang tersisa di pabrik baja Azovstal, tempat bentrokan berulang.
Dalam sebuah posting online, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa pada 16 April, pasukan Ukraina di kota pelabuhan yang terkepung itu telah kehilangan lebih dari 4.000 orang, lapor kantor berita pemerintah Rusia RIA.
Baca juga: Zelensky Ancam Akhiri Negosiasi dengan Rusia jika Pasukan Terakhir di Mariupol Disingkirkan
Pasukan Rusia seperti diketahui telah berusaha selama beberapa minggu untuk merebut pelabuhan Kota Mariupol, yang terletak di Laut Azov, perairan di timur laut Laut Hitam.
"Seluruh wilayah perkotaan Mariupol telah sepenuhnya dibersihkan. Sisa-sisa kelompok Ukraina saat ini sepenuhnya diblokade di wilayah pabrik metalurgi Azovstal," kata Kementerian Pertahanan Rusia.
Rusia telah menawarkan untuk menyelamatkan nyawa tentara Ukraina yang bertempur di Kota Mariupol, tetapi hanya jika mereka mau meletakkan senjata pada Minggu (17/3/2022).
"Satu-satunya kesempatan mereka untuk menyelamatkan hidup mereka adalah dengan sukarela meletakkan senjata mereka dan menyerah," tambah pernyataan Kementerian, dilansir dari Reuters.
Pemerintah Rusia mengatakan tentara Ukraina dan "tentara bayaran asing" yang masih bertempur di Mariupol, yang menurut Rusia hampir dikuasai, dapat meletakkan senjata mereka antara pukul 06.00 dan 13.00 waktu Moskwa (03.00-10.00 GMT), dan keamanan mereka akan terjamin.
Baca juga: Rusia: Lebih dari 1.000 Tentara Ukraina Menyerah di Mariupol
"Mereka yang melakukannya akan diperlakukan sesuai dengan konvensi Jenewa tentang tawanan perang," kata Pemerintah Rusia, dikutip dari BBC.
Pernyataan itu tidak mengatakan apa yang akan terjadi pada tentara mana pun yang menolak untuk berhenti berperang dan mengatakan tawaran itu dibuat berdasarkan "prinsip-prinsip yang murni manusiawi".
Pernyataan Pemerintah Rusia itu mengatakan pasukan Moskwa akan "terus menyiarkan" rincian tawaran tersebut kepada tentara Ukraina yang masih berada di Azovstal setiap 30 menit sepanjang malam.
Rusia juga mendorong pasukan Ukraina untuk tidak menunggu izin untuk menyerah dari Kyiv, tetapi untuk membuat keputusan sendiri.
Kementerian Pertahanan Rusia sebelumnya juga pernah mengatakan bahwa 1.464 prajurit Ukraina di Kota Mariupol telah menyerah sejauh ini.
Moskwa mengatakan jumlah total dari apa yang disebutnya sebagai "kerugian yang tidak dapat diperbaiki" yang diderita oleh Ukraina berjumlah 23.367 orang.
Tetapi, Rusia tidak memberikan bukti apa pun dan tidak mengatakan apakah ini hanya termasuk mereka yang telah meninggal atau juga yang terluka.
Baca juga: Terkepung Rusia, Warga Kota Mariupol Mulai Saling Serang untuk Dapatkan Makanan dan Bensin
Terkait kondisi pasukan di Mariupol, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah mengeluarkan ultimatum bahwa menyingkirkan pejuang Ukraina di kota pelabuhan selatan Mariupol akan mengakhiri pembicaraan dengan Rusia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.