Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Umumkan Gencatan Senjata di Mariupol, Ukraina Siapkan 45 Bus untuk Evakuasi

Kompas.com - 31/03/2022, 16:35 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

 

MARIUPOL, KOMPAS.com - Para pejabat militer Rusia mengatakan akan menghentikan pertempuran di Mariupol, salah satu kota yang paling dilanda perang di Ukraina, untuk memungkinkan ribuan warga sipil melarikan diri.

Dilansir dari Newsweek Kementerian Pertahanan Rusia membuat pengumuman itu pada Rabu (30/3/2022), saat para pejabat Ukraina dan lainnya bereaksi secara skeptis terhadap klaim dari Moskwa akan menarik pasukannya.

Baca juga: Taiwan Pelajari Taktik Perang Ukraina Lawan Rusia, Diskusikan dengan AS

Pejabat Ukraina pun mengatakan menyetujui koridor kemanusiaan, untuk memberikan bantuan bagi penduduk Mariupol yang tetap tinggal di kota tanpa makanan, air, panas atau listrik.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan akan mengizinkan warga sipil untuk pergi dari kota pelabuhan selatan Mariupol ke Zaporizhzhia, sekitar 140 mil jauhnya, menurut sebuah pernyataan yang diperoleh Sky News.

Di bawah pengaturan tersebut, militer Rusia akan mengizinkan warga sipil untuk pergi menggunakan koridor Berdiansk di bawah kendalinya.

Sehari sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan sementara sinyal positif datang dari negosiasi untuk mengakhiri konflik. Adapun menurutnya "sinyal ini tidak menenggelamkan serangan rudal Rusia."

Terlepas dari kecurigaan Zelensky, Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk pada Rabu (30/3/2022) mengatakan koridor kemanusiaan telah disepakati di wilayah Zaporizhzhia, untuk memungkinkan puluhan ribu warga sipil di Mariupol mengungsi.

“Agar operasi kemanusiaan ini berhasil, kami mengusulkan untuk melaksanakannya dengan partisipasi langsung dari Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi dan Komite Internasional Palang Merah,” kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataannya.

Baca juga: Bertemu Menlu Rusia, Retno Marsudi Tekankan Pentingnya Hentikan Perang di Ukraina

Pemerintah Ukraina mengirim 45 bus pada Kamis (31/3/2022) untuk mengevakuasi warga sipil dari kota Mariupol yang terkepung, tempat kementerian pertahanan Rusia mengumumkan gencatan senjata lokal, kata Wakil Perdana Menteri Iryna Vereshchuk.

"Malam ini, kami menerima pesan dari Komite Palang Merah Internasional bahwa Federasi Rusia menyatakan kesiapannya untuk membuka akses konvoi kemanusiaan ke kota Mariupol dengan transit melalui kota Berdiansk," katanya dalam video yang diunggah di Telegram.

"Kami mengirimkan 45 bus ke koridor Mariupol".

"Kami akan melakukan segala kemungkinan untuk memastikan bus tiba di Mariupol hari ini dan menjemput orang-orang yang belum bisa keluar kota," kata Vereschuk.

Palang Merah sementara itu mengatakan baru siap memfasilitasi perjalanan yang aman bagi warga sipil dari kota Mariupol di Ukraina yang terkepung pada Jumat (1/4/2022), asalkan semua pihak menyetujui persyaratan tersebut.

"Sangat penting bahwa operasi ini terjadi. Kehidupan puluhan ribu orang di Mariupol bergantung padanya," kata Komite Palang Merah Internasional dalam sebuah pernyataan dilansir dari AFP.

Baca juga: Apa Keistimewaan Abramovich dalam Perannya Menengahi Perdamaian Rusia-Ukraina?

Filippo Grandi, komisaris tinggi PBB untuk pengungsi, mengatakan di Twitter Rabu (30/3/2022) bahwa ia telah tiba di Ukraina untuk membahas cara-cara meningkatkan bantuan bagi orang-orang yang terkena dampak perang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com