Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zelensky: Rusia Tutup Akses ke Mariupol untuk Tutupi Bukti Ribuan Orang Tewas

Kompas.com - 07/04/2022, 13:03 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

MARIUPOL, KOMPAS.com - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Rabu (6/4/2022) mengatakan, Rusia menutup akses kemanusiaan ke kota pelabuhan Mariupol untuk menyembunyikan bukti ribuan orang tewas di sana.

"Alasan mengapa kami tidak bisa masuk ke Mariupol dengan kargo kemanusiaan tepatnya adalah karena mereka takut ... bahwa dunia akan melihat apa yang terjadi di sana," ujar Zelensky kepada TV Turki Haberturk.

"Saya pikir itu adalah tragedi di sana, ini neraka, saya tahu itu bukan puluhan, tetapi ribuan orang, orang yang berbeda-beda, yang terbunuh di sana dan ribuan lainnya terluka," imbuh Zelensky dikutip dari AFP.

Baca juga: Palang Merah Belum Dapat Akses Mariupol Sempat Tertahan di Wilayah yang Dikuasai Rusia

Namun, dia yakin Rusia tidak akan berhasil menyembunyikan semua bukti.

"Mereka tidak akan bisa menyembunyikan semua ini dan mengubur semua orang Ukraina yang tewas dan terluka. Jumlahnya memang seperti itu, ribuan orang, tidak mungkin disembunyikan," ungkapnya.

Zelensky lalu mengatakan, Rusia berusaha menyembunyikan bukti kejahatan di kota Bucha di luar Kyiv dan beberapa kawasan di dekatnya, saat para pejabat Ukraina menuduh Moskwa melakukan pembunuhan besar-besaran terhadap warga sipil.

"Mereka membakar keluarga. Keluarga. Kemarin kami menemukan lagi keluarga baru: ayah, ibu, dua anak. Anak-anak kecil, dua. Satu tangan kecil," kata Zelensky. "Itulah mengapa saya bilang 'mereka adalah Nazi'."

Baca juga: AS dan Sekutu Keluarkan Sanksi Baru, Disebut Akan Kembalikan Rusia ke Kehidupan Era Soviet

Ditanya tentang melanjutkan pembicaraan damai dengan Rusia, Zelensky menyebut itu harus terwujud.

"Saya pikir sulit untuk menghentikan perang ini tanpa itu (pembicaraan damai)," kata Zelensky.

Namun Zelensky menambahkan, dia kesulitan melanjutkan pembicaraan dengan Moskwa, "Karena kami mengerti dengan siapa kami berhadapan".

Baca juga: Rusia Lanjutkan Pengeboman di Kota Severodonetsk Ukraina Timur, Warga Didesak Segera Pergi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

Global
Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Internasional
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Global
Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Global
Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Global
Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com