Bagi para pejabat AS dan para pemimpin dunia, diskusi tentang bagaimana menanggapi serangan nuklir terbatas tidak lagi bersifat teoritis.
Pada jam-jam dan hari-hari pertama invasi Rusia, Putin merujuk pada persenjataan nuklir Rusia. Dia memperingatkan negara-negara Barat untuk menjauh dari konflik, mengatakan dia menempatkan pasukan nuklirnya dalam siaga tinggi.
Baca juga: PM Jepang: Kemungkinan Penggunaan Senjata Nuklir oleh Rusia Semakin Nyata
Setiap negara yang mengganggu invasi Rusia ke Ukraina akan menghadapi konsekuensi “seperti yang belum pernah Anda lihat, sepanjang sejarah Anda,” kata Putin.
Bagaimana menanggapi setiap penggunaan senjata kimia, biologi, atau nuklir oleh Rusia adalah salah satu masalah yang dibahas oleh Biden dan para pemimpin Barat lainnya ketika mereka bertemu di Eropa pada akhir Maret.
Adapun tiga anggota NATO - Amerika Serikat, Inggris dan Perancis - memiliki senjata nuklir.
Satu kekhawatiran bersama adalah bahwa dengan menggunakan beberapa senjata nuklir sebagai senjata taktis dalam pertempuran, Rusia dapat mematahkan hampir delapan dekade tabu global yang melarang penggunaan senjata nuklir terhadap negara lain.
Itu bahkan termasuk soal penggunaan senjata nuklir taktis yang relatif kecil, mendekati kekuatan bom atom yang dijatuhkan Amerika Serikat di Hiroshima, Jepang, dalam Perang Dunia II.
Gottemoeller dan Nunn memuji pengendalian Biden dalam menghadapi peringatan nuklir implisit Putin di awal perang.
Biden tidak mengumumkan langkah untuk meningkatkan status siaga nuklir AS. AS juga menunda peluncuran tes rutin Minuteman III bulan lalu untuk menghindari meningkatnya ketegangan.
Baca juga: Orang Dekat Putin Sebut Ada Potensi Bencana Nuklir
Tetapi dalam jangka pendek dan panjang, dunia tampak lebih berisiko terhadap konflik nuklir sebagai akibat dari invasi dan ancaman nuklir Putin yang ceroboh, menurut para ahli pengendalian senjata dan perunding.
Kelemahan kekuatan militer konvensional Rusia yang terungkap dari invasi Rusia ke Ukraina mungkin membuat Putin merasa lebih terdorong di masa depan untuk mengancam penggunaan nuklir, sebagai senjata terbaiknya melawan AS dan NATO yang jauh lebih kuat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.