Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Jepang: Kemungkinan Penggunaan Senjata Nuklir oleh Rusia Semakin Nyata

Kompas.com - 26/03/2022, 23:59 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

TOKYO, KOMPAS.com - Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida mengatakan potensi Rusia menggunakan senjata nuklir "semakin nyata", saat menyambut kunjungan Duta Besar Amerika Serikat ke Hiroshima, kota pertama yang mengalami serangan nuklir.

Jepang, satu-satunya negara yang diserang oleh senjata atom, secara teratur berbicara menentang senjata nuklir.

Kishida sendiri, yang mewakili Hiroshima di parlemen, mengunjungi monumen dan museum perdamaian kota itu pada Sabtu (26/3/2022) dengan utusan AS Rahm Emanuel.

"Ketika kemungkinan penggunaan senjata nuklir oleh Rusia semakin nyata, saya yakin kunjungan Duta Besar Emanuel ke Hiroshima dan pengalamannya melihat realitas nuklir akan menjadi pesan yang kuat bagi masyarakat internasional," kata Kishida kepada penyiar publik NHK.

Baca juga: Orang Dekat Putin Sebut Ada Potensi Bencana Nuklir

“Saya memiliki perhaatian besar (sebagai pemimpin) satu-satunya negara di dunia yang telah menderita serangan atom, bahwa kita tidak boleh membiarkan ancaman atau penggunaan senjata nuklir," tambah Kishida kepada wartawan mengutip AP.

Lebih lanjut menurutnya, serangan Rusia ke Ukraina menunjukkan sulitnya menciptakan dunia tanpa senjata nuklir.

“Tragedi itu seharusnya tidak pernah terulang,” kata Kishida.

Jepang sendiri bergerak meningkatkan anggaran dan kemampuan militernya di tengah meningkatnya ancaman dari China, Korea Utara dan Rusia.

Kishida mengatakan pendekatan realistisnya adalah untuk melindungi kehidupan sambil berusaha mencapai cita-cita untuk masa depan.

Sekitar 3.000 tentara Rusia sedang melakukan latihan di pulau Kuril yang disengketakan, menurut laporan media. Itu dilakukan pertama kali sejak Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan menangguhkan pembicaraan perjanjian damai dengan Jepang, mengingat sanksi Tokyo terhadap Moskwa.

Baca juga: Sekjen NATO: Rusia Tidak Akan Dapat Memenangi Perang Nuklir

Rusia juga meningkatkan aktivitas angkatan laut di sekitar Jepang, yang menurut pejabat Jepang dimaksudkan untuk memproyeksikan kekuatan militer Moskwa.

Putin tidak secara langsung mengancam serangan nuklir. Tapi dia memperingatkan, dalam peluncuran invasi ke Ukraina pada 24 Februari, bahwa siapa pun yang menghalangi Rusia akan menghadapi "konsekuensi yang belum pernah Anda temui dalam sejarah Anda".

Pernyataan itu oleh beberapa pemimpin dilihat sebagai ancaman untuk menggunakan senjata nuklir.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pada Selasa (22/3/2022) bahwa Rusia akan menggunakan senjata nuklir hanya untuk melawan "ancaman eksistensial bagi negara kita".

Para pemimpin kekuatan industri G7 pada Kamis (24/3/2022) memperingatkan Rusia untuk tidak menggunakan senjata biologi, kimia atau nuklir dalam perangnya dengan Ukraina.

Baca juga: Kremlin: Rusia Hanya Akan Gunakan Nuklir jika Terancam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com