Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Ajukan Tuntutan Baru, Pembicaraan Nuklir Iran Berhenti Tanpa Kesepakatan

Kompas.com - 12/03/2022, 10:33 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AP

WINA, KOMPAS.com - Pembicaraan untuk menyelamatkan kesepakatan nuklir Iran terhenti tanpa kesepakatan pada Jumat (11/2/2022).

Para perunding meninggalkan Wina dengan sejumlah kecil masalah yang belum terselesaikan, setelah tuntutan baru Rusia yang diperkenalkan pekan lalu memperumit kesepakatan potensial.

Baca juga: Kepala Pengawas Nuklir PBB Berkunjung ke Teheran, Bisa Jadi Kunci Kesepakatan Nuklir Iran

Kepala Urusan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan bahwa "jeda" dalam pembicaraan di ibu kota Austria "diperlukan, karena faktor eksternal."

"Sebuah teks akhir pada dasarnya sudah siap dan di atas meja," tulisnya di Twitter.

"Sebagai koordinator, saya bersama tim saya akan terus berkomunikasi dengan semua peserta #JCPOA dan AS untuk mengatasi situasi saat ini dan untuk menutup kesepakatan," katanya.

Baik Borrell maupun juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price tidak mengatakan secara langsung bahwa tuntutan baru oleh Moskwa, termasuk di antara "faktor eksternal" itu.

Akhir pekan lalu, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan bahwa Moskwa menginginkan jaminan tertulis, bahwa sanksi yang dijatuhkan atas invasinya ke Ukraina tidak akan berdampak pada kesepakatan dengan Teheran kedepannya.

"Saya akan bekerja dengan semua delegasi untuk mengatasi situasi ini," kata Mora sebagaimana dilansir CNN pada Sabtu (12/3/2022).

Baca juga: Pemimpin Tertinggi Iran Salahkan AS dan Sekutu Barat atas Krisis Ukraina

Selama hampir satu tahun, negosiasi di Wina sudah beberapa kali putus-nyambung, dengan para negosiator mencoba menyelamatkan perjanjian, yang ditinggalkan AS di bawah pemerintahan Donald Trump.

Iran selanjutnya semakin melanggar komitmennya berdasarkan kesepakatan itu. Para pejabat AS dan Eropa mengatakan kemajuan nuklir Teheran membuat waktu hampir habis sebelum perjanjian, yang dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Gabungan, atau JCPOA, menjadi tidak berlaku.

Utusan Khusus AS untuk Iran Rob Malley dan timnya telah kembali ke Amerika Serikat (AS), saat tahap akhir negosiasi kesepakatan nuklir Iran ditangguhkan, kata Departemen Luar Negeri AS, Jumat (11/3/2022).

"Seperti yang telah kami katakan sebelumnya, ini adalah negosiasi yang kompleks, kami masih mengerjakan sejumlah (masalah), jumlah yang sangat kecil. Tetapi masih ada beberapa masalah yang tidak diragukan lagi merupakan hal yang sulit," kata Price pada konferensi pers Jumat (11/3/2022).

Baca juga: Iran Sebut Ada Kemajuan Signifikan dalam Negosiasi Nuklirnya

"Perlu ada keputusan yang dibuat di tempat-tempat seperti Teheran dan Moskwa, dan jika kemauan politik itu ada, jika keseriusan tujuan itu ada, kami tetap yakin bahwa kami dapat mencapai kepatuhan bersama dalam waktu yang cukup singkat," katanya.

Price menegaskan kembali bahwa AS melihat pembicaraan Iran dan sanksi atas invasi Rusia ke Ukraina sebagai "sepenuhnya tidak terkait".

AS juga telah menjelaskan kepada Rusia "bahwa kami tidak berniat menawarkan atau menyertakan sesuatu yang baru atau spesifik kepada Rusia terkait hal sanksi ini."

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com