Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rusia Ajukan Tuntutan Baru, Pembicaraan Nuklir Iran Berhenti Tanpa Kesepakatan

WINA, KOMPAS.com - Pembicaraan untuk menyelamatkan kesepakatan nuklir Iran terhenti tanpa kesepakatan pada Jumat (11/2/2022).

Para perunding meninggalkan Wina dengan sejumlah kecil masalah yang belum terselesaikan, setelah tuntutan baru Rusia yang diperkenalkan pekan lalu memperumit kesepakatan potensial.

Kepala Urusan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan bahwa "jeda" dalam pembicaraan di ibu kota Austria "diperlukan, karena faktor eksternal."

"Sebuah teks akhir pada dasarnya sudah siap dan di atas meja," tulisnya di Twitter.

"Sebagai koordinator, saya bersama tim saya akan terus berkomunikasi dengan semua peserta #JCPOA dan AS untuk mengatasi situasi saat ini dan untuk menutup kesepakatan," katanya.

Baik Borrell maupun juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price tidak mengatakan secara langsung bahwa tuntutan baru oleh Moskwa, termasuk di antara "faktor eksternal" itu.

Akhir pekan lalu, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan bahwa Moskwa menginginkan jaminan tertulis, bahwa sanksi yang dijatuhkan atas invasinya ke Ukraina tidak akan berdampak pada kesepakatan dengan Teheran kedepannya.

"Saya akan bekerja dengan semua delegasi untuk mengatasi situasi ini," kata Mora sebagaimana dilansir CNN pada Sabtu (12/3/2022).

Selama hampir satu tahun, negosiasi di Wina sudah beberapa kali putus-nyambung, dengan para negosiator mencoba menyelamatkan perjanjian, yang ditinggalkan AS di bawah pemerintahan Donald Trump.

Iran selanjutnya semakin melanggar komitmennya berdasarkan kesepakatan itu. Para pejabat AS dan Eropa mengatakan kemajuan nuklir Teheran membuat waktu hampir habis sebelum perjanjian, yang dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Gabungan, atau JCPOA, menjadi tidak berlaku.

Utusan Khusus AS untuk Iran Rob Malley dan timnya telah kembali ke Amerika Serikat (AS), saat tahap akhir negosiasi kesepakatan nuklir Iran ditangguhkan, kata Departemen Luar Negeri AS, Jumat (11/3/2022).

"Seperti yang telah kami katakan sebelumnya, ini adalah negosiasi yang kompleks, kami masih mengerjakan sejumlah (masalah), jumlah yang sangat kecil. Tetapi masih ada beberapa masalah yang tidak diragukan lagi merupakan hal yang sulit," kata Price pada konferensi pers Jumat (11/3/2022).

"Perlu ada keputusan yang dibuat di tempat-tempat seperti Teheran dan Moskwa, dan jika kemauan politik itu ada, jika keseriusan tujuan itu ada, kami tetap yakin bahwa kami dapat mencapai kepatuhan bersama dalam waktu yang cukup singkat," katanya.

Price menegaskan kembali bahwa AS melihat pembicaraan Iran dan sanksi atas invasi Rusia ke Ukraina sebagai "sepenuhnya tidak terkait".

AS juga telah menjelaskan kepada Rusia "bahwa kami tidak berniat menawarkan atau menyertakan sesuatu yang baru atau spesifik kepada Rusia terkait hal sanksi ini."

"Kami menyesali jeda itu," utusan China untuk pembicaraan itu Wang Qun mengatakan kepada wartawan di Wina pada Jumat (11/3/2022).

Setelah permintaan baru Lavrov pekan lalu, Menteri Luar Negeri Iran menanggapi dengan mengatakan Iran "tidak akan membiarkan faktor eksternal" mempengaruhi kepentingan nasional negaranya.

Pada Kamis (10/3/2022), dia mengatakan bahwa "upaya untuk mencapai kesepakatan yang baik & tahan lama terus berlanjut; itu dapat dicapai jika AS bertindak secara realistis & konsisten."

"Tidak ada satu pihak pun yang dapat menentukan hasil akhir; upaya bersama diperlukan. Tujuan (utama) harus dikedepankan," tulis Hossein Amir-Abdollahian di Twitter.

Utusan Rusia, Mikhail Ulyanov secara terpisah mengatakan kepada wartawan bahwa "kesimpulan kesepakatan tidak hanya bergantung pada Rusia, ada aktor lain yang membutuhkan waktu tambahan dan memiliki kekhawatiran."

https://www.kompas.com/global/read/2022/03/12/103300570/rusia-ajukan-tuntutan-baru-pembicaraan-nuklir-iran-berhenti-tanpa

Terkini Lainnya

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

Global
Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Global
Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Global
Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Global
Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Global
Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Global
Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Global
Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Internasional
Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Internasional
China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

Global
Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Global
Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Global
Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Global
Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Global
Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke