Laporan itu juga mengungkapkan para napi dalam sel dengan pengamanan maksimum diberi paket sup meskipun mereka tidak punya alat untuk memanaskannya.
Menurut laporan itu, banyak napi perempuan yang juga bertambah berat badannya dalam penjara karena porsi makanan yang diberikan sebenarnya adalah takaran untuk laki-laki.
Seorang napi perempuan mengatakan, kebanyakan makanan yang disediakan memiliki kandungan gula yang tinggi meskipun berlindung di balik label produk "rendah lemak".
Baca juga: Presiden Filipina: Kalau Tolak Vaksin Covid-19, Saya Suntik Vaksin Babi
Laporan itu menyebut, ketika larangan merokok diterapkan, para napi mulai menggunakan ampas teh yang dicampur nikotin kemudian mengeringkannya untuk digulung menjadi rokok.
Setelah kejadian itu, teh celup sekarang tidak lagi tersedia dalam penjara di Tasmania, kecuali dalam jumlah terbatas.
Menurut laporan itu, para tahanan kini terpaksa mengeringkan berbagai sayuran, seperti selada dan brokoli, untuk tujuan yang sama.
Departemen Kehakiman Australia dalam sebuah pernyataan menyebut laporan Inspektur Lembaga Pemasyarakatan akan ditindaklanjuti untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan para napi.
"Departemen Kehakiman mendukung pandangan bahwa makanan bergizi dan bervariasi untuk napi merupakan hak fundamental," katanya.
"Namun, diakui bahwa keluhan tentang standar, kualitas, jumlah, dan variasi makanan adalah hal biasa di seluruh fasilitas lembaga pemasyarakatan Australia," demikian ditambahkan.
Dikatakan bahwa Lembaga Pemasyarakat di Australia sekarang memiliki kontrak pasokan daging domba dan daging sapi untuk membuat salami dan devon.
Diproduksi oleh Farid Ibrahim dari artikel ABC News.
Baca juga: Tepergok Selingkuhi Istri Orang, Pria Ini Dikurung di Kandang Babi Lalu Diceburkan ke Sungai