Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biden Diminta Beri Penjelasan Soal Dugaan Keterlibatan Putranya dalam Operasi Laboratorium Biologis di Ukraina

Kompas.com - 25/03/2022, 12:28 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber TASS

MOSWKA, KOMPAS.com - Presiden AS Joe Biden harus memberikan penjelasan terkait dugaan keterlibatan putranya, Hunter, dalam pengoperasian laboratorium biologis di Ukraina.

Hal ini diminta oleh Ketua Duma Negara Rusia, Vyacheslav Volodin, di saluran Telegramnya, Kamis (24/3/2022).

"Presiden AS Joe Biden sendiri terlibat dalam pembuatan biolaboratorium di Ukraina. Dana investasi yang dijalankan oleh Hunter Biden mendanai penelitian dan implementasi program biologis militer Amerika Serikat. Jelas bahwa Joe Biden, sebagai ayahnya dan kepala negara, mengetahui aktivitas itu," tuding Volodin.

Baca juga: Rusia Akan Angkat Klaim Kepemilikan Laboratorium Senjata Biologis AS di Ukraina pada Pertemuan PBB

Dia menyatakan bahwa presiden AS sekarang wajib menjelaskan kepada masyarakat dunia bukti mengenai aktivitas laboratorium biologis yang ditemukan selama operasi militer di Ukraina.

"Kongres AS harus melakukan penyelidikannya sendiri," pinta Volodin, dikutip dari Kantor Berita Rusia, TASS, Kamis.

Dia menekankan sosok George Soros juga terlibat dalam program laboratorium tersebut.

"Masalah ini akan segera diperiksa oleh penyelidikan parlemen khusus tentang keadaan penciptaan laboratorium biologis di Ukraina oleh spesialis AS," kata Volodin.

Sebelumnya, Duma Negara dan Dewan Federasi mengadopsi resolusi untuk meluncurkan penyelidikan parlementer laboratorium biologis di Ukraina dan untuk membuat panel bersama untuk penyelidikan semacam itu.

Baca juga: AS Bantah Tuduhan Rusia Terkait Senjata Biologis di Lab Ukraina

Sebelumnya, Volodin mengatakan bahwa Wakil Menteri Luar Negeri AS Victoria Nuland harus menjadi salah satu yang pertama ditanyai dalam kerangka penyelidikan parlemen.

Masalah laboratorium biologis

Ketua Negara Duma Vyacheslav VolodinThe State Duma Ketua Negara Duma Vyacheslav Volodin

Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov sebelumnya mengatakan bahwa operasi militer khusus Rusia di Ukraina menghasilkan bukti bahwa rezim di Kyiv telah segera menghilangkan jejak program biologi militer yang didanai Kementerian Pertahanan AS di Ukraina.

Staf laboratorium Ukraina bersaksi bahwa pada 24 Februari patogen penyakit pes, antraks, tularemia, kolera, dan penyakit mematikan lainnya segera dimusnahkan.

Kepala pasukan perlindungan radiasi, kimia dan biologi Rusia, Igor Kirillov mengatakan pada Kamis kemarin, bahwa dana investasi Rosemont Seneca Thornton dan Soros Fund yang diatur oleh Hunter Biden telah terlibat dalam pembiayaan laboratorium biologis di Ukraina.

Diberitakan TASS, Wakil Menteri Luar Negeri AS untuk Urusan Politik Victoria Nuland, saat bersaksi di depan komite hubungan luar negeri Senat AS pada 9 Maret, mengakui bahwa di Ukraina ada beberapa fasilitas yang melakukan penelitian biologi rahasia dan Washington ingin mencegah pasukan Rusia menguasai fasilitas ini.

Baca juga: PBB Sebut Tak Ada Bukti Ukraina Punya Program Senjata Biologis Seperti yang Dituduhkan Rusia

“Kementerian Luar Negeri AS cukup khawatir bahwa pasukan Rusia, pasukan Rusia, mungkin berusaha untuk menguasai [laboratorium itu], jadi kami bekerja dengan Ukraina tentang bagaimana mereka dapat mencegah bahan penelitian itu jatuh ke dalam tangan pasukan Rusia," ungkap dia.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa sebenarnya itu adalah konfirmasi keterlibatan Pentagon dalam program militer-biologis di Ukraina.

Sementara itu, Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price membantah bahwa AS menguasai laboratorium kimia atau biologis di Ukraina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Putin Usul Gantikan Menhan Sergei Shoigu dengan Ekonom Sipil

Putin Usul Gantikan Menhan Sergei Shoigu dengan Ekonom Sipil

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com