Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Khawatir Rusia Ingin Rebut Bahan Penelitian Biologis di Ukraina untuk Keperluan Senjata

Kompas.com - 09/03/2022, 07:37 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC., KOMPAS.com - Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengatakan pada Selasa (8/3/2022), bahwa pihaknya bekerja dengan Ukraina untuk mencegah invasi pasukan Rusia dari menyita bahan penelitian biologis di tengah kekhawatiran pemerintah atau aktor yang tidak bermoral mungkin mencoba menggunakan barang-barang tersebut untuk membuat senjata biologis.

"Ukraina memiliki fasilitas penelitian biologis, yang sebenarnya kami sekarang cukup khawatir balatentara Rusia, pasukan Rusia, mungkin berusaha untuk mendapatkan kendali," kata pejabat senior Kementerian Luar Negeri AS, Victoria Nuland kepada anggota parlemen AS pada sidang ketika ditanya langsung apakah Ukraina memiliki senjata biologis.

"Jadi kami bekerja dengan Ukraina tentang bagaimana mereka dapat mencegah bahan penelitian itu jatuh ke tangan pasukan Rusia jika mereka mendekat," ungkap dia, dikutip dari AFP.

Baca juga: Biden Berseru Perang di Ukraina Tak Akan Pernah Dimenangkan Putin!

Senator AS Marco Rubio mencatat ada laporan "propaganda Rusia" yang mengeklaim penemuan plot bahwa Ukraina akan melepaskan senjata biologis, dengan koordinasi dari NATO.

Ditanya oleh Rubio apakah serangan senjata biologis atau kimia akan terjadi di dalam Ukraina, apakah Rusia akan berada di belakangnya, Nuland menegaskan, "Tidak ada keraguan dalam pikiran saya, senator".

"Dan, itu adalah teknik klasik Rusia untuk menyalahkan orang lain atas apa yang mereka rencanakan sendiri," tambah dia.

Pada Minggu (6/3/2022), Kementerian Luar Negeri Rusia mentweet bahwa pasukan Rusia menemukan bukti bahwa Kyiv membasmi jejak program militer-biologis di Ukraina yang dibiayai oleh AS.

Baca juga: Rusia Mengaku Temukan Bukti Program Biologis Militer di Ukraina yang Dibiayai AS

Dewan Atlantik, sebuah lembaga pemikir yang berkantor pusat di Washington, mengatakan Kremlin berusaha membenarkan invasinya dengan mendorong narasi palsu bahwa Ukraina sedang mengembangkan dirty bombs dan senjata biologis.

Dewan tersebut mengatakan tidak ada bukti bahwa Ukraina menciptakan senjata semacam itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mungkinkah Uni Eropa Memutus Hubungan dengan Presiden Putin?

Mungkinkah Uni Eropa Memutus Hubungan dengan Presiden Putin?

Internasional
Meski Perundingan Berlangsung, Israel Tetap Serang Jalur Gaza

Meski Perundingan Berlangsung, Israel Tetap Serang Jalur Gaza

Global
Dinas Keamanan Ukraina Mengaku Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina Mengaku Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Global
Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Global
Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com