KYIV, KOMPAS.com – Pemerintah Ukraina memperbarui informasi tentang kerugian militer Rusia dalam invasi ke negara mereka.
Layanan Negara Komunikasi Khusus dan Perlindungan Informasi Ukraina (SSCIP) pada Selasa (8/3/2022), melaporkan lebih dari 12.000 tentara Rusia telah hilang, yang dianggap berarti mereka sudah tewas.
Sebelumnya, pada Minggu (6/3/2022), Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina, menyebut lebih dari 11.000 tentara Rusia tewas dalam perang Rusia-Ukraina yang dimulai sejak Kamis (24/2/2022).
Baca juga: Ukraina Klaim Bunuh 10.000 Tentara Rusia, Dapat Donasi Rp 6,37 Triliun dari Dunia
Sementara, pada Sabtu (5/3/2022), Ukraina mengeklaim jumlah tentara Rusia yang tewas sudah mencapai angka 10.000 jiwa dan pada Rabu (2/3/2022), Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut tentara Rusia yang tewas berjumlah 6.000 orang.
The enemy's losses. Operative information from General Headquarters.
— SSSCIP Ukraine (@dsszzi) March 8, 2022
- military personnel: more than 12 thousand people;
- tanks: 303;
- armored fighting vehicles: 1036;
- artillery systems: 120;
- multiple launch rocket systems: 56;
- units of air defense equipment: 27;
Pada Selasa ini, lewat akun Twitter-nya, SSCIP juga melaporkan kerugian lain yang dialami Rusia, yakni lebih dari 303 tank dan 1.036 kendaraan tempur lapis baja telah dihancurkan Ukraina.
Di sisi lain, Rusia belum memperbarui perkiraan kerugian mereka sejak Rabu pekan lalu.
Pada saat itu, Rusia mengakui untuk pertama kalinya bahwa 498 tentara mereka tewas di Ukraina.
Baca juga: Rusia Akui Ada Pasukannya yang Tewas di Ukraina, tapi Tak Beberkan Jumlahnya
Sementara itu, Kantor Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Hak Asasi Manusia (HAM) pada Senin (7/3/2022), merilis perkiraan terbaru kematian warga sipil di Ukraina, yakni telah mencapai 406 orang.
Namun, dikatakan oleh mereka bahwa angka sebenarnya kemungkinan jauh lebih tinggi dari itu.
Terkait pengungsi, Komisioner PBB untuk Pengusngi (UNHCR) pada Selasa ini, memperkirakan jumlah warga Ukraina yang melarikan diri ke luar negeri akan mencapai dua juta dalam dua hari ke depan.
"Saya pikir kita akan melewati angka dua juta hari ini atau mungkin paling lambat besok. Jadi, itu tidak berhenti," ungkap Filippo Grandi, Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi, mengatakan kepada wartawan di Oslo, dikutip dari AFP.
Pada hari Senin kemarin, UNHCR menyebutkan jumlah pengungsi lebih dari 1,7 juta.
Baca juga: Konflik Ukraina: Semakin Banyak Perusahaan Angkat Kaki dari Rusia, Apa yang Tersisa?
Grandi membuat pernyataannya pada konferensi pers, setelah mengunjungi Moldova, Polandia, dan Rumania, yang semuanya telah menerima pengungsi yang mengalir melintasi perbatasan dari Ukraina sejak Rusia menginvasi negara 13 hari lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.