Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Kirill Tereshin, Berjuluk Popeye dari Rusia, Pompa Bisep lewat Operasi Berbahaya

Kompas.com - 08/03/2022, 14:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber NDTV

 

MOSKWA, KOMPAS.com - Seorang pria yang dijuluki "Popeye Rusia" karena lengannya yang dipompa secara artifisial, didesak penggemarnya untuk mempertimbangkan kembali modifikasi tubuhnya yang berbahaya.

Dilansir NDTV, pria bernama Kirill Tereshin, yang menggunakan nama Ruki Bazuki di media sosial, masih memiliki otot yang menonjol meskipun sudah menjalani operasi penyelamatan dua tahun lalu.

Menurut Daily Star, Kirill Tereshin, 25 tahun, menjadi sensasi media sosial untuk video yang menunjukkan dia melenturkan bisep raksasanya atau mengenakan pakaian desainer yang aneh.

Baca juga: Rusia Ancam Setop Pasokan Gas ke Eropa, Ini Alasannya

Dia sebelumnya dipaksa untuk mengangkat trisepnya yang telah ditingkatkan melalui pembedahan.

Tetapi lengan atasnya yang membengkak telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan penggemar.

Tereshin mulai dengan suntikan synthol pada tahun 2017 dalam upaya untuk mendapatkan lengan yang lebih besar.

Ini adalah produk yang digunakan binaragawan untuk meningkatkan massa otot dan membuat tonjolan yang lebih besar.

Meski begitu, synthol juga dapat menyebabkan kerusakan saraf dan jaringan otot, pembentukan kista pada otot, dan bahkan mempengaruhi kesehatan jantung.

Baca juga: Nasib Warga Rusia Saat Toko Produk Impor Favorit Mereka Tutup Satu Per Satu

Synthol terbuat dari 85 persen minyak trigliserida rantai menengah (MCT), lidokain 7,5 persen dan alkohol 7,5 persen.

Menurut Ladbible, dokter telah memperingatkan Tereshin bahwa dia bisa menghadapi amputasi atau bahkan kematian.

"Saya membesarkan tangan saya ketika saya berusia 20 tahun karena kebodohan saya sendiri. Saya tidak memikirkan konsekuensinya," kata influencer media sosial Rusia itu.

Pada 2019, Tereshin harus menjalani operasi korektif untuk menghilangkan gumpalan petroleum jelly yang mengeras dari lengannya.

"Petroleum jelly tidak dirancang untuk injeksi, hanya aplikasi eksternal," kata dokternya saat itu.

"Kirill menyuntikkan sekitar tiga liter ke setiap lengan. Itu membuat jaringan otot jenuh, menghalangi aliran darah."

Baca juga: Lagi, Jenderal Rusia Dilaporkan Tewas di Tangan Pasukan Ukraina

"Petroleum jelly mempengaruhi seluruh tubuh, khususnya ginjal. Saya pikir Kirill tidak sepenuhnya menyadari konsekuensi dari apa yang telah dia lakukan," lanjut Dr Melnikov dari Sechenov Moscow State Medical University.

Foto dan video terbaru yang dibagikan oleh Tereshin sekali lagi memicu kekhawatiran di antara pengikut Instagram dan TikTok-nya.

Di kolom komentar, banyak yang mendesaknya untuk mencari bantuan medis.

Baca juga: Uni Eropa Siap Lepas Ketergantungan Impor Energi dari Rusia, Ini Opsi Penggantinya

"Dapatkan bantuan profesional sebelum terlambat," tulis satu orang.

"Tolong temui dokter," kata yang lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Global
AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Global
Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Global
ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

Global
[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

Global
Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Global
Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Global
Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Global
Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Global
Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

Global
Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com