Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Akan Angkat Klaim Kepemilikan Laboratorium Senjata Biologis AS di Ukraina pada Pertemuan PBB

Kompas.com - 18/03/2022, 14:01 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

MOSWA, KOMPAS.com - Rusia telah mengumumkan bahwa mereka akan menggunakan sesi Dewan Keamanan PBB pada hari ini, Jumat (18/3/2022), untuk mengajukan tuduhan bahwa Amerika Serikat (AS) memiliki laboratorium perang biologis di Ukraina.

Baik AS maupun Ukraina telah membantah klaim yang Washington katakan sebagai disinformasi dan bagian dari "operasi bendera palsu" potensial oleh Moskwa

Tidak ada bukti yang diajukan untuk mendukung tuduhan tersebut.

Baca juga: Rusia Mengaku Temukan Bukti Program Biologis Militer di Ukraina yang Dibiayai AS

Dikutip dari Sky News, Rusia mengatakan tidak akan meminta Dewan Keamanan PBB untuk memberikan suara pada rancangan resolusi tentang bantuan kemanusiaan untuk Ukraina.

Draf dari Rusia itu sebelumnya telah menuai kritik dari berbagai pihak karena tidak menyebutkan invasi Moskwa ke Ukraina.

Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia, mengatakan Rusia tidak akan menarik resolusi itu, tetapi memutuskan untuk tidak melakukan pemungutan suara sekarang.

Alasannya, kata dia, ada "tekanan yang belum pernah terjadi sebelumnya" dari negara-negara Barat, terutama AS dan Albania, kepada negara-negara anggota PBB untuk menentang tindakan tersebut.

Nebenzia mengatakan dia akan menyajikan dokumen yang menyatakan bahwa Ukraina memiliki setidaknya 30 laboratorium biologis yang melakukan "eksperimen biologis yang sangat berbahaya" yang melibatkan patogen yang didanai oleh AS.

Meskipun Ukraina memiliki laboratorium biologis yang didanai oleh AS, fasilitas itu dilaporkan berfokus pada pengurangan kemungkinan wabah mematikan.

Baca juga: AS Bantah Tuduhan Rusia Terkait Senjata Biologis di Lab Ukraina

Resolusi yang diusulkan Rusia sendiri berisi seruan terharap perlindungan bagi warga sipil "dalam situasi rentan" di Ukraina, serta jalur yang aman untuk bantuan kemanusiaan, tetapi tidak menyebutkan perang.

Duta Besar AS Linda Thomas-Greenfield mengatakan "resolusi kemanusiaan yang lucu" itu ditakdirkan untuk gagal".

"Satu-satunya orang yang memutar tangan di sini adalah Rusia dan mereka harus melakukannya jika mereka ingin membuat siapa pun mendukung mereka,” ungkap Linda Thomas-Greenfield.

Diberitakan Reuters, pada pertemuan Dewan Keamanan PBB tentang masalah yang sama pekan lalu, yang juga diminta oleh Rusia, Thomas Greenfield telah menegaskan tidak ada laboratorium senjata biologis Ukraina yang didukung oleh AS.

PBB juga mengatakan tidak memiliki bukti bahwa Ukraina memiliki program senjata biologis.

Baca juga: PBB Sebut Tak Ada Bukti Ukraina Punya Program Senjata Biologis Seperti yang Dituduhkan Rusia

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Global
Ukraina Jatuhkan 26 Drone Rusia dalam Semalam

Ukraina Jatuhkan 26 Drone Rusia dalam Semalam

Global
Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Global
Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Global
Apakah Resolusi PBB Tentang Gencatan Senjata di Gaza Mengikat Israel?

Apakah Resolusi PBB Tentang Gencatan Senjata di Gaza Mengikat Israel?

Internasional
Indonesia-Singapore Business Forum 2024 Bahas Arah Kebijakan Ekonomi RI Usai Pemilu

Indonesia-Singapore Business Forum 2024 Bahas Arah Kebijakan Ekonomi RI Usai Pemilu

Global
Tambah 2 Korban, Total Kematian akibat Suplemen Jepang Jadi 4 Orang

Tambah 2 Korban, Total Kematian akibat Suplemen Jepang Jadi 4 Orang

Global
Sapi Perah di AS Terdeteksi Idap Flu Burung

Sapi Perah di AS Terdeteksi Idap Flu Burung

Global
2 Jasad Korban Runtuhnya Jembatan Francis Scott Ditemukan

2 Jasad Korban Runtuhnya Jembatan Francis Scott Ditemukan

Global
Thailand Menuju Pelegalan Pernikahan Sesama Jenis

Thailand Menuju Pelegalan Pernikahan Sesama Jenis

Internasional
Anak Kecil Tewas Tersedot Pipa Selebar 30-40 Cm Tanpa Pengaman di Kolam Hotel

Anak Kecil Tewas Tersedot Pipa Selebar 30-40 Cm Tanpa Pengaman di Kolam Hotel

Global
Kebijakan Kontroversial Nayib Bukele Atasi Kejahatan di El Salvador

Kebijakan Kontroversial Nayib Bukele Atasi Kejahatan di El Salvador

Internasional
Rangkuman Hari Ke-763 Serangan Rusia ke Ukraina: 2 Agen Rusia Ditangkap | Ukraina-Rusia Saling Serang

Rangkuman Hari Ke-763 Serangan Rusia ke Ukraina: 2 Agen Rusia Ditangkap | Ukraina-Rusia Saling Serang

Global
Kepala Intelijen Rusia ke Korea Utara, Bahas Kerja Sama Keamanan

Kepala Intelijen Rusia ke Korea Utara, Bahas Kerja Sama Keamanan

Global
Pemimpin Hamas: Israel Keras Kepala dan Ingin Perang Terus Berlanjut

Pemimpin Hamas: Israel Keras Kepala dan Ingin Perang Terus Berlanjut

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com