Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Dijatuhi Sanksi Bertubi-tubi, Putin: Kami Selesaikan dengan Tenang

Kompas.com - 11/03/2022, 08:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

MOSKWA, KOMPAS.com – Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada Kamis (10/3/2022) bahwa sanksi-sanksi yang dijatuhkan Barat tidaklah sah.

Meski demikian, Putin menyatakan bahwa Rusia akan dengan tenang menyelesaikan berbagai masalah yang timbul dari sanksi-sanksi tersebut.

Berbicara pada pertemuan pemerintah, Putin menuturkan bahwa Rusia, yang merupakan produsen energi utama dan pemasok sepertiga gas Eropa, akan terus memenuhi kewajiban kontraknya.

Baca juga: Rangkuman Hari ke-15 Invasi Rusia ke Ukraina, Moskwa Serang RS, Kontraksi Perdagangan Global

Berbicara dengan tenang, Putin mengakui bahwa sanksi yang dijatuhkan ke Rusia akibat invasinya ke Ukraina kini telah terasa, sebagaimana dilansir Reuters.

“Jelas bahwa pada saat-saat seperti itu, permintaan masyarakat terhadap kelompok barang tertentu selalu meningkat. Tetapi kami tidak ragu bahwa kami akan menyelesaikan semua masalah ini sambil bekerja dengan tenang,” kata Putin.

"Secara bertahap, orang akan menyesuaikan diri, mereka akan mengerti bahwa tidak ada peristiwa yang tidak bisa kita selesaikan," sambung Putin.

Baca juga: Khawatir Sanksi Barat, Orang-orang Kaya Rusia Alihkan Asetnya ke Dubai

Berbicara pada pertemuan yang sama, Menteri Keuangan Rusia Anton Siluanov mengatakan, Rusia telah mengambil langkah-langkah untuk membatasi arus keluar modal.

Siluanov juga menuturkan bahwa “Negeri Beruang Putih" akan membayar utang luar negerinya dalam rubel.

"Selama dua pekan terakhir, negara-negara Barat pada dasarnya mengobarkan perang ekonomi dan keuangan melawan Rusia," ujar Siluanov.

Baca juga: Dampak Perang Rusia-Ukraina, Apakah Berujung Transisi Energi Terbarukan?

Dia berujar, Barat telah gagal memenuhi kewajibannya kepada Rusia dengan membekukan cadangan emas dan mata uang asingnya.

Barat, lanjut Siluanov, juga mencoba menghentikan perdagangan luar negeri Rusia.

"Dalam kondisi seperti ini, prioritas kami adalah menstabilkan situasi di sistem keuangan," papar Siluanov.

Baca juga: Bertemu Kali Pertama Sejak Invasi, Menlu Rusia-Ukraina Gagal Capai Terobosan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Global
Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com