Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Ukraina Ajukan Syarat Baru Sebelum Perundingan Dilanjutkan, Melunak?

Kompas.com - 02/03/2022, 08:45 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Berjuang sampai akhir

Rusia belum mendapat keuntungan awal yang cepat atau merebut kota-kota besar dalam apa yang disebutnya operasi militer khusus terhadap tetangganya.

Sementara Ukraina telah berdiri sendiri di medan perang dan telah menekan Eropa untuk mengakui bahwa keamanannya berkaitan dengan keamanan Barat.

Baca juga: Taktik Serang Rusia ke Ukraina Berubah, Korban Bertambah

"Sangat penting untuk mengetahui bahwa jika Ukraina jatuh, maka semua pasukan (Rusia) ini akan berada di perbatasan negara-negara anggota NATO Anda .... dan Anda akan menghadapi pertanyaan yang sama di sana," kata Zelenskiy.

Dia menyesalkan bahwa Eropa dan AS telah mengabaikan permohonan Keiv untuk sanksi pencegahan sebelum perang dimulai, tetapi menyambut baik konsekuensi yang mereka timbulkan untuk Rusia sekarang.

Zelenskiy mengatakan bahwa sekutu Ukraina telah menawarkan pembiayaan untuk menopangnya selama perang, tetapi mendesak mereka untuk bertindak cepat.

"Kami memiliki perang setiap hari, kami membutuhkan bantuan setiap hari," katanya. "Tidak banyak waktu untuk berdiskusi."

Presiden tetap berada di Keiv untuk menggalang rakyatnya melawan invasi Rusia di hari keenam serangan Rusia ke Ukraina. Dia juga mengunggah video media sosial dan terus-menerus meyakinkan penduduk bahwa dia, keluarganya, atau pejabat terdekatnya tidak pergi.

Ditanya tentang kegiatan hariannya, dia menjawab: "Saya bekerja dan saya tidur."

Baca juga: Sinyal Bahaya, Pasukan Rusia Bergabung dengan Kelompok Separatis di Ukraina Timur

Dia tampak emosional ketika dia menambahkan bahwa dia tidak melihat anak-anaknya selama dua hari.

Ditanya berapa lama negaranya akan bertahan, Zelenskiy berkata: "Kami tidak bertahan, kami berjuang, dan bangsa kami akan berjuang sampai akhir. Ini adalah rumah kami, kami melindungi tanah kami, rumah kami. masa depan anak-anak."

Anak-anak sekarat, katanya.

“Kami memiliki sesuatu untuk dipertahankan, kami membela hak kami untuk hidup. Dan apa yang mereka (Rusia) lakukan di sini? Mereka tidak mengerti orang-orang kita, negara kita, filosofi kita... Mereka tidak tahu apa-apa di sini, mereka dikirim ke sini untuk membunuh dan mati. Oleh karena itu kami lebih kuat di tanah kami sendiri, dan kami akan menjadi lebih kuat."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com