KIEV, KOMPAS.com - Sedikitnya sembilan orang tewas dan 37 lainnya cedera setelah pasukan Rusia melancarkan beberapa serangan roket di kota Kharkiv, Ukraina timur, yang tampaknya menandai perubahan taktik Moskwa dalam mengebom wilayah sipil.
Walikota kota, Ihor Terekhov, mengatakan korban tewas termasuk kematian tiga anak.
“Hari ini kami mengalami hari yang sangat sulit. Ini menunjukkan kepada kita bahwa ini bukan hanya perang, ini adalah pembantaian rakyat Ukraina," kata Terekhov di akun Telegramnya sebagaimana dilansir Guardian pada Selasa (1/3/2022).
“Rudal-rudal itu menghantam bangunan tempat tinggal, membunuh dan melukai warga sipil yang damai. Kharkiv belum melihat kerusakan seperti itu untuk waktu yang sangat lama. Dan ini mengerikan.”
Baca juga: Rusia Sebut Akan Terus Serang Ukraina Sampai Semua Tujuannya Ini Tercapai
Dia mengatakan empat orang tewas ketika mereka keluar dari tempat penampungan untuk mencari air. Sebuah keluarga yang terdiri dari dua orang dewasa dan tiga anak juga dibakar hidup-hidup di dalam mobil mereka.
Video menunjukkan lusinan rudal Grad menghujani pusat kota terbesar kedua di Ukraina, mendarat di antara bangunan tempat tinggal.
Seorang warga menggambarkan serangan itu sebagai "mengerikan" dan yang terburuk, setelah lima hari pengeboman tanpa belas kasihan dan invasi Rusia.
Serangan itu terjadi meskipun menurut istana Elysée dalam panggilan antara Presiden Perancis Emmanuel Macron, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan “bersedia berkomitmen” untuk mengakhiri serangan terhadap warga sipil dan infrastruktur sipil.
Rekaman video yang difilmkan pada Senin (28/2/2022) menunjukkan serangkaian rudal Rusia menghancurkan pusat Kharkiv, tampaknya ditembakkan oleh sistem peluncur roket ganda (MRLA). Api, asap, dan debu naik membentuk garis ke langit.
Sedikitnya lima warga sipil dan dua tentara tewas di Kharkiv, menurut surat kabar Kyiv Independent melaporkan, dengan 22 warga sipil dan 20 tentara terluka.
Kharkiv.
— Ruslan Malinovskyi (@malinovskyi18) February 28, 2022
Two years ago we played @ChampionsLeague match between @Atalanta_BC and @FCShakhtar in this beautiful place, that collided with crime against humanity today..#StopRussianAgression pic.twitter.com/1WcG52Naml
Baca juga: Serangan Rusia ke Ukraina Tak Mereda, Turki Blokir Akses Kapal Perang ke Laut Hitam
Kementerian dalam negeri Ukraina menyebutkan angka itu lebih tinggi dan mengatakan puluhan orang tewas dalam serangan itu, dengan ratusan lainnya terluka.
Serangan gencar yang belum pernah terjadi sebelumnya mungkin merupakan pembalasan atas peristiwa Minggu (27/2/2022), ketika pasukan Ukraina menghalau langkah kendaraan lapis baja ringan Rusia untuk memasuki dan merebut kota.
Gubernur kota, Oleh Sinegubov, mengatakan Kharkiv berada di bawah kendali Kiev - sesuatu yang dikonfirmasi oleh penduduk.
Mantan menteri pertahanan Ukraina Andriy Zagorodnyuk mengatakan Rusia sekarang menggunakan beberapa sistem peluncur roket untuk menargetkan infrastruktur sipil.
Menurutnya, di tengah frustrasi Kremlin bahwa terobosan militer belum tercapai, serangan bertahap terjadi di Keiv dan Mariupol.