KOMPAS.com- Pada hari keenam serangan Rusia ke Ukraina pada Selasa (1/3/2022), pasukan Rusia meningkatkan serangan mereka di daerah perkotaan yang padat, membombardir alun-alun di kota terbesar kedua di Ukraina dan menara TV utama Keiv dalam apa yang disebut presiden negara itu sebagai kampanye teror yang terang-terangan.
Suara sirene menggema di udara dengan berita tentang pasukan Rusia yang bergerak menuju ibu kota Kiev. Gambar satelit menunjukkan konvoi lapis baja, membentang sepanjang 65 km, beringsut menuju kota.
Saat pertempuran di Ukraina berkecamuk, jumlah korban tewas masih belum jelas.
Sementara itu, seorang pejabat senior intelijen Barat memperkirakan bahwa lebih dari 5.000 tentara Rusia telah ditangkap atau dibunuh. Ukraina tidak memberikan perkiraan keseluruhan tentang kerugian pasukan.
Satellite images show extensive damage caused by Russian airstrikes in Ukraine, including craters at a military airbase and the aftermath of a fire at an oil terminal after being hit by missiles https://t.co/Ko9Vqoc0HF pic.twitter.com/1bTc4rac0y
— Reuters (@Reuters) March 1, 2022
Baca juga: POPULER GLOBAL: Alasan Invasi Rusia ke Ukraina Melambat | Konvoi Militer Besar Menuju Kiev
Pasukan Rusia meningkatkan serangan mereka di daerah perkotaan yang padat pada Selasa (2/3/2022), membombardir alun-alun di kota terbesar kedua di Ukraina dan menara TV utama Keiv dalam apa yang disebut presiden negara itu sebagai kampanye teror yang terang-terangan.
Rudal juga menghantam kantor-kantor pemerintah di kota kedua Ukraina Kharkiv, menewaskan sedikitnya 10 orang.
Ini memicu tuduhan dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelinsky bahwa Rusia melakukan kejahatan perang karena tidak ada sasaran militer di daerah itu.
Pasukan Rusia juga melancarkan serangan mereka ke kota-kota lain, termasuk pelabuhan-pelabuhan strategis Odesa dan Mariupol di selatan.
This video clearly shows a projectile hitting the Kyiv TV tower. Other videos captured at least two more explosions in the immediate area next to the tower. The freestanding lattice tower itself is still standing. https://t.co/cePwED7VxG pic.twitter.com/tNnvUgmomM
— Christiaan Triebert (@trbrtc) March 1, 2022
Setidaknya lima orang tewas ketika Rusia menyerang sebuah menara TV di Kiev, kata pejabat Ukraina. Serangan itu terjadi segera setelah Rusia memperingatkan pihaknya bersiap untuk mencapai sasaran di ibu kota Ukraina.
Sebuah rudal dilaporkan menghantam Babyn Yar Holocaust Memorial Center. Itu dibangun di kuburan massal terbesar di Eropa, di mana regu kematian Nazi membunuh lebih dari 33.000 orang Yahudi pada 1941.
Baca juga: 5 Kota di Ukraina yang Coba Dikuasai Rusia
Seorang wanita Ukraina yang berhadapan dengan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada konferensi pers pada Selasa (1/3/2022) memohon bantuan barat untuk perlindungan udara Ukraina.
"Orang-orang Ukraina dengan putus asa meminta Barat untuk melindungi langit kami. Kami meminta zona larangan terbang."
Namun, meskipun serangan Rusia menghantam daerah permukiman Ukraina, dan jumlah korban tewas sipil meningkat, ada sedikit kemungkinan bahwa Barat akan menerapkan zona larangan terbang.
Baca juga: Sinyal Bahaya, Pasukan Rusia Bergabung dengan Kelompok Separatis di Ukraina Timur
Hari keenam perang darat terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II menemukan Rusia semakin terisolasi, dilanda sanksi keras yang telah melemparkan ekonominya ke dalam kekacauan dan membuat negara itu praktis tidak memiliki teman, selain dari beberapa negara seperti China, Belarusia, dan Korea Utara.
Salah satu orang terkaya Rusia mengatakan menjatuhkan sanksi pada oligarki tidak akan berdampak pada keputusan Moskwa untuk melancarkan perang di Ukraina.