Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surat dari Ukraina untuk Indonesia: “Dukunglah Kami”

Kompas.com - 01/03/2022, 20:37 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Rilis

KIEV, KOMPAS.com - Kedutaan Besar Ukraina di Indonesia meminta Indonesia bersuara lantang mendukung Ukraina atas serangan Rusia di negaranya yang telah berlangsung sejak Kamis (24/2/2022).

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin dalam surat resmi yang diterima Kompas.com pada Selasa (1/3/2022) mengungkap kengerian memasuki hari keenam perang yang penuh tumpahan darah juga kekejian.

“Serangan roket besar-besaran di daerah pemukiman kota, pemboman fasilitas infrastruktur, pembunuhan penduduk sipil Ukraina, serangan teroris di rumah sakit, panti asuhan, sekolah dan taman kanak-kanak,” ujarnya.

Baca juga: Serangan Rusia ke Ukraina Tak Mereda, Turki Blokir Akses Kapal Perang ke Laut Hitam

Dia menambahkan bahwa dalam perjuangan demi perdamaian dan kebahagiaan, Ukraina harus membayar harga mahal setiap harinya – dengan nyawa putra dan putri, saudara dan saudari, serta anak dan cucunya.

Dari antara warga sipil, ada ratusan orang binasa dan terluka, ribuan anak yatim, dan ratusan ribu pengungsi.

“Rakyat Indonesia, keadaan saat ini sungguh berat dan menyakitkan bagi kami. Oleh karena itu, kami menunggu dukungan Anda. Kami berharap dapat mendengar suara Anda yang lantang dan berani dalam membela kami.”

Meski begitu, Ukraina bertekad tidak bertekuk lutut terhadap ancaman kematian, sama seperti Indonesia tidak menyerah 70 tahun yang lalu.

“Kami akan berdiri tegak dan meraih kemenangan. Namun dengan dukungan Anda, maka kemenangan dapat kami raih dengan lebih mudah, lebih pasti dan lebih cepat,” ungkapannya.

Baca juga: Pesan untuk Pasukan Rusia di Reklame Raksasa Ukraina

Bangsa Indonesia menurutnya adalah bangsa yang kuat dan gagah, pejuang kebenaran dan kebebasan.

Indonesia juga dilihat sebagai tulang punggung perdamaian dan keadilan di negara Anda yang bebas dan demokratis. Bangsa pewaris kerajaan-kerajaan besar Majapahit, Pajajaran, Sriwijaya, yang berhasil melumpuhkan para penjajah Mongol yang kala itu tak terkalahkan.

Ukraina melihat Indonesia sebagai penerus memori tentang perjuangan melawan para penjajah demi kemerdekaan dan kebebasan bangsa di abad 19-20. Bangsa bijak yang mampu menepis rayuan tipuan komunis dan tak tunduk padanya.

“Anda unik dalam keragaman Anda, Anda bebas pula perkasa. Anda adalah pilar perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia Tenggara. Suara Anda yang penuh keyakinan serta keteguhan terdengar jelas di Perserikatan Bangsa-Bangsa bahkan pelosok dunia nan jauh.”

“Saya percaya bahwa hari ini Anda tidak dapat mengelak dari tragedi sejarah modern yang mengerikan ini – yaitu serangan diktator Rusia, Putin, yang membawa malapetaka bagi negara Ukraina yang sejahtera.”

Baca juga: NATO Berseru Putin Telah Hancurkan Perdamaian di Eropa, tapi Tak Akan Kirim Pasukan ke Ukraina

“Anda tidak dapat diam diri menyaksikan Federasi Rusia, sang penerus rezim komunis, melakukan tindakan kejahatan terhadap kemanusiaan hari lepas hari di kota-kota dan desa-desa Ukraina.”

Lagi pula, tambahnya, jika Ukraina gugur, maka sistem keamanan global dan prinsip hidup berdampingan secara damai dan prinsip pembangunan, yang telah dipelihara dengan seksama oleh dunia pasca tragedi Perang Dunia II, yang saat ini sedang coba direbut oleh Rusia dan Putin dari genggaman kami dan Anda, juga pasti akan runtuh.

“Para pahlawan kini melihat kita sama seperti dahulu kala – di tahun 1940-an.”

“Kita tidak punya hak untuk tetap membisu. Jika terus begitu, maka kita tidak akan memiliki hari esok. Rakyat Indonesia, dukunglah kami!"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Rilis
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com