Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelombang Demonstrasi Kecam Serangan Rusia ke Ukraina Meletus di Seluruh Dunia

Kompas.com - 27/02/2022, 10:00 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AFP

KOMPAS.com - Gelombang demonstrasi meletus di seluruh dunia, ketika ribuan orang turun ke jalan dari London ke New York ke Teheran untuk mengecam serangan Rusia ke Ukraina.

Invasi Moskwa telah memicu kecaman global dan mendorong sanksi hukuman dari Barat, beberapa ditujukan terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin sendiri.

Baca juga: Rangkuman Hari Ketiga Serangan Rusia ke Ukraina, Pengepungan Kiev, Abramovich serahkan Chelsea, 120.000 Pengungsi

Pada Sabtu (26/2/2022), demonstrasi pro-Ukraina diadakan di kota-kota di seluruh dunia untuk bergabung dengan seruan mengecam dan mendesak diakhirinya pertumpahan darah.

Di Swiss, ribuan orang berkumpul di seluruh negeri, termasuk sekitar 1.000 orang di luar markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa Eropa di Jenewa.

Demonstran yang mengenakan warna biru dan kuning nasional Ukraina berbondong-bondong ke "Broken Chair" - sebuah patung besar yang melambangkan korban perang sipil.

Orang-orang termasuk orang Rusia yang tinggal di Jepang mengangkat plakat untuk memprotes invasi Rusia ke Ukraina, di distrik Shinjuku Tokyo, Jepang, Sabtu, 26 Februari 2022. AP PHOTO/MASANOBU KUMAGAI Orang-orang termasuk orang Rusia yang tinggal di Jepang mengangkat plakat untuk memprotes invasi Rusia ke Ukraina, di distrik Shinjuku Tokyo, Jepang, Sabtu, 26 Februari 2022.

Para pengunjuk rasa menuntut tindakan lebih keras dari pemerintah, yang sejauh ini menghindari penerapan tindakan tegas, memilih untuk tetap lebih dekat dengan sikap "netral" tradisional negaranya.

Orang-orang Rusia sendiri juga turut berdemo di Swiss bergabung untuk menunjukkan penentangan mereka terhadap perang, sembari memegang papan bertuliskan "Saya orang Rusia".

Baca juga: Jerman Akhirnya Setuju Kirim Senjata Langsung ke Ukraina

Lebih dari 3.000 orang berkumpul di kota Perancis Strasbourg, pusat organisasi hak asasi manusia Dewan Eropa. Pengunjuk rasa membawa plakat yang menyebut Putin sebagai pembunuh dan mendesak diakhirinya pertempuran.

"Putin dan seluruh anteknya harus membayar mahal untuk agresi ini dan menghadapi pengadilan internasional," kata Borys Tarasyuk, perwakilan tetap Ukraina untuk Dewan Eropa.

Di Perancis, protes berlangsung di Paris, Montpellier dan Marseille.

Di tetangga Rusia, Finlandia, ribuan orang berkumpul di ibu kota Helsinki meneriakkan "Rusia pergi, kalahkan Putin!"

Sekitar 3.000 orang berkumpul di Wina, dengan plakat buatan sendiri bertuliskan slogan-slogan seperti termasuk "Hentikan Perang" dan pidato dari komunitas Ukraina Austria.

Lebih dari 1.000 demonstran menjawab seruan serikat pekerja dan LSM di Roma tengah, berkerumun di sekitar podium bertuliskan "Melawan Perang".

Para pengunjuk rasa mengambil bagian dalam demonstrasi menentang intervensi militer Rusia di Ukraina di alun-alun Sol di Madrid, Spanyol, Jumat, 25 Februari 2022. AP PHOTO/MANU FERNANDEZ Para pengunjuk rasa mengambil bagian dalam demonstrasi menentang intervensi militer Rusia di Ukraina di alun-alun Sol di Madrid, Spanyol, Jumat, 25 Februari 2022.

Baca juga: Ukraina Bersumpah Terus Maju Lawan Rusia, Sekutu Barat Berusaha Bantu lewat Sanksi

“Ukraina berdarah”

Di Georgia, hampir 30.000 orang turun ke jalan-jalan di Tbilisi Jumat (25/2/2022) malam, mengibarkan bendera Ukraina dan Georgia dan menyanyikan lagu kebangsaan kedua negara.

Serangan Rusia ke Ukraina bergema kuat di Georgia, sesama bekas republik Soviet yang mengalami invasi Rusia yang menghancurkan pada 2008.

"Kami bersimpati kepada Ukraina, mungkin lebih dari negara lain, karena kami telah mengalami agresi barbar Rusia di tanah kami," Niko Tvauri, seorang sopir taksi berusia 32 tahun, mengatakan kepada AFP.

Meri Tordia yang bekerja sebagai guru menambahkan: "Ukraina berdarah, dunia menyaksikan dan berbicara tentang sanksi yang tidak akan menghentikan Putin."

Lebih dari 2.000 pengunjuk rasa berkumpul di luar kedutaan Rusia di ibu kota Yunani Athena pada Jumat (25/2/2022) malam menyusul seruan oleh partai-partai Syriza yang secara tradisional pro-Rusia dan sayap kiri dan lebih banyak demonstrasi menyusul pada Sabtu (26/2/2022).

Seorang wanita memegang plakat ketika orang-orang termasuk orang Ukraina memprotes invasi Rusia ke Ukraina, Turki, Sabtu, 26 Februari 2022. AP PHOTO/BURHAN OZBILICI Seorang wanita memegang plakat ketika orang-orang termasuk orang Ukraina memprotes invasi Rusia ke Ukraina, Turki, Sabtu, 26 Februari 2022.

Baca juga: Pasukan Rusia Mendekat dari Semua Sisi, Ibu Kota Ukraina Siaga Tinggi

Ketidakberdayaan

Ribuan orang mengambil bagian dalam prosesi obor ke Colosseum, salah satu landmark utama ibukota Italia, pada Jumat (25/2/2022) malam.

Putin adalah target utama demonstrasi, dengan spanduk terlihat menggambarkan dirinya sebagai seorang pembunuh dengan tangan berlumuran darah dan membandingkannya dengan diktator Nazi Adolf Hitler yang bertuliskan: "Dapatkah Anda mengenali kapan sejarah berulang?"

"Kami selalu dekat dengan orang-orang Ukraina," Maria Sergi, seorang Italia kelahiran Rusia berusia 40 tahun, mengatakan kepada AFP. "Perasaan ketidakberdayaan kami sangat besar."

Wanita memegang bendera Turki dan Ukraina meneriakkan slogan-slogan ketika orang-orang termasuk orang Ukraina memprotes invasi Rusia ke Ukraina, Turki, Sabtu, 26 Februari 2022. AP PHOTO/BURHAN OZBILICI Wanita memegang bendera Turki dan Ukraina meneriakkan slogan-slogan ketika orang-orang termasuk orang Ukraina memprotes invasi Rusia ke Ukraina, Turki, Sabtu, 26 Februari 2022.

Sekitar seribu demonstran anti-perang menggelar protes di Barcelona Sabtu (26/2/2022), kata polisi setempat.

Dimitri, seorang desainer Rusia yang tinggal di Barcelona, mengatakan dia khawatir sanksi akan membuat perkembangan di Rusia mundur.

"Kita semua akan menderita," kata pria berusia 37 tahun itu kepada AFP.

Baca juga: Invasi Rusia ke Ukraina: Gagalnya Upaya Diplomasi?

Di Inggris, ratusan pengunjuk rasa menuju ke kedutaan Rusia di London, dengan beberapa merusak tanda jalan yang disebut "St. Petersburgh Place" di seberang kedutaan, dengan darah palsu.

Sekitar 50 orang di Teheran berkumpul di kedutaan Keiv untuk Iran, seorang koresponden AFP melihat, beberapa memegang lilin dan bendera Ukraina dan meneriakkan menentang perang dan Putin.

Pada Sabtu (26/2/2022) dilaporkan Protes juga berlangsung di Israel, Estonia dan New York, Kanada, hingga Argentina .

Warga Ukraina yang tinggal di Meksiko memprotes invasi Rusia ke Ukraina, di depan Kedutaan Besar Rusia di Mexico City, Sabtu, 26 Februari 2022.AP PHOTO/MARCO UGARTE Warga Ukraina yang tinggal di Meksiko memprotes invasi Rusia ke Ukraina, di depan Kedutaan Besar Rusia di Mexico City, Sabtu, 26 Februari 2022.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com