Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Ketiga Serangan Rusia ke Ukraina, Pengepungan Kiev, Abramovich Mundur dari Chelsea, 120.000 Pengungsi

Kompas.com - 27/02/2022, 06:30 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber BBC

KIEV, KOMPAS.com - Ibukota Ukraina, Kiev, telah berada di bawah tembakan rudal Rusia, tetapi tetap berada di tangan pemerintah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Zelensky mengatakan Ukraina telah memerangi pasukan Rusia di Kiev, serta Odesa di selatan dan Kharkiv di timur laut.

"Para penjajah ingin memblokir pusat negara kita," kata presiden. "Kami menghancurkan rencana mereka."

Berikut rangkuman hari ketiga serangan Rusia ke Ukraina pada Sabtu (26/2/2022), sebagaimana dilansir BBC.

Baca juga: Invasi Rusia ke Ukraina: Gagalnya Upaya Diplomasi?

Pemimpin di bawah pengepungan

Sosok Presiden Volodymyr Zelensky menjadi pusat perhatian, dengan sejumlah pihak menilai kondisi saat ini layaknya perjuangan David (Ukraina) versus Goliath (Rusia).

Kedatangan Zelensky di panggung politik berubah dari sebuah karya seni menjadi kehidupan nyata. Tapi sekarang nyawa sungguh dipertaruhkan di negaranya dengan kota-kota diserang dan dikepung pasukan Rusia.

Diuji tidak seperti sebelumnya, panglima tertinggi Ukraina ini telah tampil berani, dengan menolak tawaran AS untuk meninggalkan ibu kota Kiev untuk melawan pasukan Rusia bersama rakyatnya.

Baca juga: Profil Volodymyr Zelensky: Komedian yang Jadi Presiden Ukraina, Kini “Target No.1” Rusia

Tentara Ukraina memungut amunisi yang belum meledak setelah pertempuran melawan Rusia di ibu kota Kiev, Sabtu (26/2/2022) pagi.AFP/SERGEI SUPINSKY Tentara Ukraina memungut amunisi yang belum meledak setelah pertempuran melawan Rusia di ibu kota Kiev, Sabtu (26/2/2022) pagi.

Perlawanan rakyat Ukraina di kota-kota

Kami melihat para pria, dengan celana jeans dan sepatu olahraga, mengambil posisi. Tidak ada perlengkapan mewah seperti perlindungan kamuflase yang bisa digunakan dalam kondisi pada saat krisis ini. Penghalang jalan darurat telah dipasang.

Sebuah traktor dan truk pengiriman telah diparkir di sudut-sudut strategis untuk memblokir jalur penyerang yang masuk.

Di kota-kota lain, pekerja baja dilaporkan telah memasang penghalang baru, dan menempa pertahanan mereka sendiri. Sementara para pekerja di pabrik jahit yang biasa menjahit seragam telah membuat karung pasir.

Di seluruh negeri, orang-orang Ukraina yang patriotik menenun narasi mereka sendiri, dan berharap upaya kolektif mereka akan berarti sesuatu dalam menghadapi kekuatan militer Moskwa.

Urgensi yang terjadi sejauh ini memperlihatkan ada banyak ketakutan, bahwa pertanyaan yang muncul selanjutnya adalah kapan bukan jika mereka akan berhadapan langsung dengan pasukan Rusia yang maju.

Anggota sipil dari unit pertahanan teritorial memasang senjata mereka untuk mengusir pasukan penyerang Rusia di Keiv, Ukraina, Sabtu, 26 Februari 2022. AP PHOTO/MIKHAIL PALINCHAK Anggota sipil dari unit pertahanan teritorial memasang senjata mereka untuk mengusir pasukan penyerang Rusia di Keiv, Ukraina, Sabtu, 26 Februari 2022.

Baca juga: Konflik Ukraina: Akankan China Tetap Dukung Rusia?

Korban tewas dan pengungsi

Meski begitu, ketika Rusia mendekat, penduduk Kiev telah diminta untuk tetap berada di dalam rumah sampai Senin (28/2/2022) pagi.

Invasi itu telah menewaskan sedikitnya 198 warga Ukraina sejauh ini dan PBB mengatakan lebih dari 120.000 telah meninggalkan negara itu dalam 48 jam terakhir. Sementara Rusia belum mengakui kematian di pihaknya.

Di perbatasan Moldova - dan perbatasan empat negara lain yang bertetangga dengan Ukraina - para ibu dan nenek, yang membawa koper ke tempat yang aman, telah membawa anak-anak mereka ke tempat yang tidak diketahui.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com