"Kami bersimpati kepada Ukraina, mungkin lebih dari negara lain, karena kami telah mengalami agresi barbar Rusia di tanah kami," Niko Tvauri, seorang sopir taksi berusia 32 tahun, mengatakan kepada AFP.
Meri Tordia yang bekerja sebagai guru menambahkan: "Ukraina berdarah, dunia menyaksikan dan berbicara tentang sanksi yang tidak akan menghentikan Putin."
Lebih dari 2.000 pengunjuk rasa berkumpul di luar kedutaan Rusia di ibu kota Yunani Athena pada Jumat (25/2/2022) malam menyusul seruan oleh partai-partai Syriza yang secara tradisional pro-Rusia dan sayap kiri dan lebih banyak demonstrasi menyusul pada Sabtu (26/2/2022).
Baca juga: Pasukan Rusia Mendekat dari Semua Sisi, Ibu Kota Ukraina Siaga Tinggi
Ribuan orang mengambil bagian dalam prosesi obor ke Colosseum, salah satu landmark utama ibukota Italia, pada Jumat (25/2/2022) malam.
Putin adalah target utama demonstrasi, dengan spanduk terlihat menggambarkan dirinya sebagai seorang pembunuh dengan tangan berlumuran darah dan membandingkannya dengan diktator Nazi Adolf Hitler yang bertuliskan: "Dapatkah Anda mengenali kapan sejarah berulang?"
"Kami selalu dekat dengan orang-orang Ukraina," Maria Sergi, seorang Italia kelahiran Rusia berusia 40 tahun, mengatakan kepada AFP. "Perasaan ketidakberdayaan kami sangat besar."
Sekitar seribu demonstran anti-perang menggelar protes di Barcelona Sabtu (26/2/2022), kata polisi setempat.
Dimitri, seorang desainer Rusia yang tinggal di Barcelona, mengatakan dia khawatir sanksi akan membuat perkembangan di Rusia mundur.
"Kita semua akan menderita," kata pria berusia 37 tahun itu kepada AFP.
Baca juga: Invasi Rusia ke Ukraina: Gagalnya Upaya Diplomasi?
Di Inggris, ratusan pengunjuk rasa menuju ke kedutaan Rusia di London, dengan beberapa merusak tanda jalan yang disebut "St. Petersburgh Place" di seberang kedutaan, dengan darah palsu.
Sekitar 50 orang di Teheran berkumpul di kedutaan Keiv untuk Iran, seorang koresponden AFP melihat, beberapa memegang lilin dan bendera Ukraina dan meneriakkan menentang perang dan Putin.
Pada Sabtu (26/2/2022) dilaporkan Protes juga berlangsung di Israel, Estonia dan New York, Kanada, hingga Argentina .