Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Perpanjang Latihan Militer dengan Belarus, Penarikan Pasukan Batal

Kompas.com - 21/02/2022, 08:49 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com - Rusia akan memperpanjang latihan militer di Belarus yang seharusnya berakhir pada Minggu (20/2/2022), menurut pengumuman Kementerian Pertahanan Belarus.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengatakan rencana itu membuatnya lebih khawatir tentang invasi Rusia ke Ukraina.

Baca juga: KABAR DUNIA SEPEKAN: Thailand Ganti Nama Ibu Kota | Cerita WNI di Tengah Situasi Ukraina

Kementerian Pertahanan Belarus mengatakan keputusan itu diambil karena aktivitas militer di dekat perbatasan Rusia dan Belarus serta situasi di wilayah Donbas, Ukraina timur sebagaimana dilansir Al Jazeera pada Senin (21/2/2022),

Penembakan sporadis melintasi garis yang memisahkan pasukan pemerintah Ukraina dan separatis yang didukung Rusia di wilayah itu meningkat tajam pekan lalu dan berlanjut pada Minggu (20/2/2022).

Rusia membatalkan rencana untuk membawa pulang pasukannya dari Belarus pada Minggu (20/2/2022), dengan alasan meningkatnya ketegangan di wilayah tersebut.

Belarus, sekutu kuat Rusia, berbagi perbatasan panjang dengan Ukraina, dan merupakan negara asing yang paling dekat dengan ibu kota Ukraina, Kiev.

Rusia mengklaim penempatan pasukannya di Belarus untuk latihan militer. Namun pembangunan militer besar-besaran itu oleh Barat ditafsirkan secara luas sebagai persiapan untuk invasi.

Baca juga: Wilayah Rostov Rusia Umumkan Keadaan Darurat karena Banyak Pengungsi dari Ukraina

Latihan militer dimulai sepuluh hari yang lalu, dan digambarkan oleh kementerian pertahanan Rusia sebagai "pelatihan untuk mencegah dan memukul mundur agresi eksternal."

Hanya beberapa hari yang lalu, Belarus bersikeras bahwa pasukan Rusia akan segera pergi.

Menteri luar negerinya, Uladzimir Makey, mengatakan bahwa "Tidak seorang pun tentara, tidak ada satu pun peralatan militer yang tersisa setelah latihan ini," menurut France24.

Keputusan untuk tidak menarik pasukan berarti Rusia mempertahankan rute terpendeknya menuju Ibu Kota Ukraina, Kiev.

Rusia terus-menerus membantah bahwa mereka berencana untuk menyerang, tetapi sejauh ini telah mengumpulkan sebanyak 190.000 tentara di sekitar Ukraina, menurut pejabat AS sebagaimana dilansir Insider.

Posisinya termasuk di Belarus, di sepanjang perbatasan timur Ukraina-Rusia yang panjang, dan di semenanjung Krimea di selatan.

Baca juga: Tentara Ukraina Tewas, Kematian Pertama di Perbatasan Rusia dalam Beberapa Minggu

Kekhawatiran terus meningkat

Berbicara kepada CNN, Blinken mengatakan semua tanda menunjukkan Rusia akan menyerang. Rusia telah berulang kali membantah rencana tersebut.

“Semua yang kami lihat menunjukkan bahwa ini sangat serius, bahwa kami berada di ambang invasi,” kata Blinken, menambahkan bahwa Barat sama-sama siap jika Moskwa menyerang.

“Sampai tank benar-benar meluncur, dan pesawat terbang, kami akan menggunakan setiap kesempatan dan setiap menit untuk melihat apakah diplomasi masih dapat menghalangi Presiden Putin untuk melanjutkan ini.”

Putin dan mitranya dari Perancis, Emmanuel Macron, sepakat dalam panggilan telepon tentang perlunya solusi diplomatik untuk krisis di Ukraina timur, kata kedua pemerintah.

Seorang penasihat presiden Perancis mengatakan keduanya sepakat bahwa pertemuan Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE), dengan perwakilan dari Ukraina dan Rusia, harus diadakan pada Senin (21/2/2022).

Baca juga: Presiden Ukraina Desak Pemberlakuan Sanksi pada Rusia sebelum Invasi

Sesi Luar Biasa OSCE

Polandia, yang saat ini menjadi ketua OSCE, sebelumnya mengatakan, pihaknya mengadakan sesi luar biasa dewan, yang didedikasikan untuk mencegah konflik bersenjata atas permintaan Ukraina, pada Senin (21/2/2022).

Belarus tidak mengatakan berapa lama pasukan Rusia di Belarus—yang diperkirakan oleh NATO berjumlah 30.000—akan tetap berada di negara itu, yang terletak di utara Ukraina.

Menteri Pertahanan Belarus Viktor Khrenin mengatakan fokus dari latihan yang diperpanjang adalah "untuk memastikan tanggapan yang memadai dan mengurangi eskalasi persiapan militer para simpatisan di dekat perbatasan kita bersama".

Kremlin tidak mengomentari latihan Belarus. Penasihat Macron mengatakan bahwa Putin telah menegaskan kembali bahwa pasukan akan meninggalkan Belarus setelah latihan.

Baca juga: Staf NATO di Kiev Ukraina Dipindahkan Terkait Masalah Keamanan

NATO mengatakan Rusia dapat menggunakan pasukan di Belarus sebagai bagian dari kekuatan invasi untuk menyerang Ukraina. Moskwa menyangkal niat semacam itu.

"Tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa Eropa selangkah lagi dari perang, yang merupakan sesuatu yang tak terbayangkan belum lama ini," kata Perdana Menteri Ceko Petr Fiala dalam sebuah wawancara TV.

Mykhailo Podolyak, seorang penasihat kepala staf presiden Ukraina, mengatakan kepada Reuters bahwa perpanjangan latihan Rusia Belarus itu menggarisbawahi bahwa janji-janji resmi dari Moskwa tidak boleh dianggap mengikat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Tak Berencana Kirimkan Pelatih Militer ke Ukraina

AS Tak Berencana Kirimkan Pelatih Militer ke Ukraina

Global
WNI di Singapura Luncurkan 'MISI', Saling Dukung di Bidang Pendidikan dan Pengembangan Profesional

WNI di Singapura Luncurkan "MISI", Saling Dukung di Bidang Pendidikan dan Pengembangan Profesional

Global
Sebelum Tewas, Raisi Diproyeksikan Jadi Kandidat Utama Pemimpin Tertinggi Iran

Sebelum Tewas, Raisi Diproyeksikan Jadi Kandidat Utama Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Biden Sebut Serangan Israel Bukan Genosida Saat Korban Tewas di Gaza Capai 35.562 Orang

Biden Sebut Serangan Israel Bukan Genosida Saat Korban Tewas di Gaza Capai 35.562 Orang

Global
Israel: 4 Jenazah Sandera Diambil dari Terowongan Gaza

Israel: 4 Jenazah Sandera Diambil dari Terowongan Gaza

Global
Polandia Tangkap 9 Orang yang Diduga Bantu Rencana Sabotase Rusia

Polandia Tangkap 9 Orang yang Diduga Bantu Rencana Sabotase Rusia

Global
Ikut Pelatihan, 1 Tentara Korea Selatan Tewas akibat Ledakan Granat

Ikut Pelatihan, 1 Tentara Korea Selatan Tewas akibat Ledakan Granat

Global
Hasil Penyelidikan Awal Ungkap Helikopter Presiden Iran Tak Punya Transponder

Hasil Penyelidikan Awal Ungkap Helikopter Presiden Iran Tak Punya Transponder

Global
Ebrahim Raisi Meninggal, Iran Akan Adakan Pemilihan Presiden pada 28 Juni

Ebrahim Raisi Meninggal, Iran Akan Adakan Pemilihan Presiden pada 28 Juni

Global
Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Internasional
Pemakaman Presiden Iran Akan Diadakan pada Kamis 23 Mei, Berikut Prosesinya

Pemakaman Presiden Iran Akan Diadakan pada Kamis 23 Mei, Berikut Prosesinya

Global
Rangkuman Hari Ke-817 Serangan Rusia ke Ukraina: 29 Drone Dijatuhkan | Penembakan Rusia Tewaskan 2 Orang

Rangkuman Hari Ke-817 Serangan Rusia ke Ukraina: 29 Drone Dijatuhkan | Penembakan Rusia Tewaskan 2 Orang

Global
Di Iran, Meninggalnya Presiden Disambut Duka dan Perayaan Terselubung

Di Iran, Meninggalnya Presiden Disambut Duka dan Perayaan Terselubung

Global
Israel-Hamas Tolak Rencana ICC untuk Menangkap Para Pemimpinnya

Israel-Hamas Tolak Rencana ICC untuk Menangkap Para Pemimpinnya

Global
Tsai Ing-wen, Mantan Presiden Taiwan yang Dicintai Rakyat

Tsai Ing-wen, Mantan Presiden Taiwan yang Dicintai Rakyat

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com